Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19: Kasus Aktif Terus Menurun dari 7.474 Jadi 3.766

Kompas.com - 20/05/2022, 11:54 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satgas Covid-19 Reisa Brotoasmoro mengatakan, jumlah kasus aktif Covid-19 terus mengalami penurunan selama 19 hari terakhir.

Menurutnya, hal itu terjadi karena saat ini jumlah orang yang sembuh dari Covid-19 sudah semakin banyak.

"Berdasarkan data yang kita ambil sejak 1 Mei hingga 19 Mei menunjukkan kasus aktif atau orang yang sedang sakit atau terinfeksi Covid-19 justru makin sedikit," ujar Reisa dalam konferensi pers di Istana Negara, Jumat (20/5/2022).

"Yakni terus menurun dari 7.474 hingga per kemarin 3.766 orang. Ini dikarenakan jumlah orang yang telah sembuh lebih banyak dari yang terinfeksi baru per harinya," lanjutnya.

Baca juga: Pemerintah Diminta Tak Gegabah Wacanakan Status Endemi Covid-19

Reisa menuturkan, berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, kenaikan kasus positif dan kasus aktif biasanya terjadi dua hingga empat minggu pasca Lebaran atau liburan.

Itu karena mobilitas masyarakat yang tinggi dan tidak disertai prokes yang baik.

"Serta secara historis kenaikan kasus di Indonesia selalu terjadi bersamaan dengan munculnya varian baru yang termasuk varian of concern. Seperti varian Delta pada pasca masa Lebaran tahun lalu dan varian Omicron pasca libur Natal-tahun baru lalu," ungkap Reisa.

Baca juga: Membangkitkan Posyandu Setelah Badai Covid-19 Berlalu

Sementara itu, saat ini belum ada varian atau sub varian baru Covid-19 di Indonesia yang mendominasi.

Sehingga pemerintah berharap tak ada lagi lonjakan kasus Covid-19 pada tahun ini.

"Kita doakan semoga tak ada lagi varian of concern dan varian of interest (Covid-19) baru," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com