Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Peluang Ridwan Kamil Jadi Capres Kecil, Kalaupun Mungkin Opsinya Cawapres

Kompas.com - 16/05/2022, 12:57 WIB
Irfan Kamil,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai kemungkinan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil jadi calon presiden sangat kecil.

Adi menilai, Ridwan Kamil lebih cocok jadi calon wakil presiden (cawapres) dilihat dari elektabilitasnya. 

"Sangat kecil kemungkinan bagi Kang Emil untuk maju sebagai capres, kalaupun mungkin opsi-opsinya cawapres, ya itu pun belum tentu pasti juga karena posisi cawapres harus bersaing dengan nama-nama besar lain," papar Adi kepada Kompas.com, Senin (16/5/2022).

"Style-nya style cawapres, karena elektabilitas Kang Emil kan sebenarnya relatively tanggung ya, tanggung dalam arti hanya masuk enam besar ataupun tujuh besar," ucapnya.

Baca juga: Temui Petinggi Partai, Ridwan Kamil Dinilai Tertarik Jadi Kandidat di Pilpres 2024

Oleh sebab itu, lanjut Adi, jika Emil tertarik maju dalam kandidasi pemilu 2024, peluangnya hanya menjadi cawapres dan diduetkan dengan capres yang ada.

Akan tetapi, kemungkinan Emil untuk menjadi cawapres juga masih berat.

Sebab, ada beberapa nama beken yang cocok dijadikan cawapres, di antaranya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. 

"Secara elektabilitas, nama Emil bukan the one and only masih banyak opsi-opsi lain yang diperhitungkan oleh partai. Misalnya ada AHY, AHY itu ya cukup bagus, Sandi juga enggak ada lawannya, belakangan juga ada Erick Thohir," papar Adi.

Dengan demikian, Adi menilai upaya Ridwan Kamil untuk masuk jadi kandidat capres di Pemilu 2024 akan menghadapi kesulitan. 

Untuk bisa menjadi capres, setidaknya elektabilitas Emil berada di tiga besar hasil survei, seperti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Kecuali masuk tiga besar seperti Anies dan Ganjar tentu posisi capres sangat layak. Bagi partai, kalau elektabilitas enggak terlampau signifikan hanya enam persen ataupun lima persen enggak terlampau penting sebenarnya," terang Adi.

Baca juga: Saat Ridwan Kamil Temui Pimpinan Partai Politik...

Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah ini menilai, pertemuan Emil dengan sejumlah petinggi partai politik merupakan usaha agar bisa dilirik dalam kandidasi pemilihan umum (pemilu) 2024.

Adapun Emil menemui Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di rumah dinasnya masing-masing pada Minggu (15/5/2022).

"Saya kira silaturahmi itu ada kaitannya dengan 2024, enggak mungkin hanya sebatas silaturahmi basa-basi, kalau cuma basa-basi kan cukup by phone ataupun video call kan selesai," ujar Adi.

"Ini kan ada kaitannya dengan 2024, di mana Kang Emil sepertinya juga sangat interested untuk menjadi bagian dari kandidasi itu kan, baik sebagai capres maupun cawapres," ucapnya.

Baca juga: Temui Zulhas, Ridwan Kamil Puji Posisi dan Pemikiran PAN

Ditemui di rumah dinas Ketua Umum Partai Golkar, Gubernur Jawa Barat itu mengaku pertemuannya dengan ketua umum partai politik merupakan kunjungan biasa.

Emil mengatakan, pertemuan dengan pimpinan partai politik maupun tokoh-tokoh nasional dilakukan untuk memperkuat tali silaturahmi.

“Silaturahmi itu mulia, panjang rezeki, ngurangin stres, menguatkan daya ingat, menambah imunitas, berpahala, di suasana Lebaran,” kata Emil, sapaan Ridwan Kamil saat ditemui di rumah dinas Airlangga Hartarto di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Minggu (15/5/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com