JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya akan melakukan digitalisasi data imunisasi anak sebagai bagian dari transformasi digital kesehatan bidang layanan kesehatan.
Ia mengatakan, belajar dari kesuksesan program vaksinasi Covid-19, nantinya sistem pendataan imunisasi anak tak lagi dilakukan manual, tetapi langsung tersimpan di aplikasi PeduliLindungi.
"Terkait dengan imunisasi, kami akan melakukan digitalisasi penuh, sehingga semua anak-anak yang nanti kita lakukan imunisasi akan terekam individunya," kata Budi dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes RI, Jumat (13/5/2022).
Baca juga: Aplikasi PeduliLindungi Dinilai Langgar HAM, Ini Tanggapan Pakar Unair
Budi menilai, upaya digitalisasi data imunisasi ini akan memudahkan orangtua untuk mengakses data imunisasi anak setiap saat tanpa perlu khawatir hilang, tercecer ataupun rusak, seperti kartu atau buku KIA yang selama ini digunakan untuk mencatat data imunisasi anak.
"Setiap anak akan memiliki sertifikat elektronik yang disimpan secara digital, jadi kalau sewaktu-waktu dibutuhkan, baik 15 tahun lagi atau 20 tahun lagi, data itu tetap tersimpan dengan aman di Kementerian Kesehatan," ujar dia.
Baca juga: Sertifikat Vaksinasi Covid-19 di PeduliLindungi Bisa Digunakan di 27 Negara Uni Eropa
Budi mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan sistem data imunisasi di PeduliLindungi.
"Diharapkan sebentar lagi sudah siap dan bisa digunakan untuk mendukung peningkatan cakupan program imunisasi rutin pada anak,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.