Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Minta Pusat Komunikasi ke Daerah-Masyarakat Soal Penunjukan Penjabat Kepala Daerah

Kompas.com - 10/05/2022, 18:32 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyarankan agar pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengkomunikasikan proses penunjukan penjabat (Pj) kepala daerah kepada masyarakat.

Sebab, diakui Ridwan, selama ini komunikasi itu bahkan kerap tak dilakukan dari pusat ke pejabat daerah dalam hal ini gubernur sebagai pengusul nama.

"Sehingga masukan saya yang pertama, tolong di situasi yang jelang 2024 yang akan ada ratusan (penjabat) ini, alasan memilih si a si b itu tidak hanya dikomunikasikan kepada pejabat pengusul dalam hal ini gubernur, tapi juga harus disosialisasikan kepada masyarakat," kata Ridwan dalam diskusi hibrida Kompas XYZ Forum II, Selasa (10/5/2022).

Komunikasi, menurut pria yang akrab disapa Kang Emil itu, perlu dilakukan karena masyarakat juga bagian dari makhluk politik.

Pasalnya, masyarakat sudah terbiasa memilih pemimpin daerahnya melalui pemilihan kepala daerah atau Pilkada.

Baca juga: Asosiasi Pemerintah Kota Usul Sekretaris Daerah Jadi Penjabat Kepala Daerah

Menurut dia, sejauh ini dirinya selalu mengikuti prosedur ketika mengusulkan penjabat kepala daerah.

Adapun hal itu sesuai pertimbangan dengan mengusulkan beberapa aparatur sipil negara (ASN) di pemerintah daerahnya. Kemudian para ASN itu diurutkan sesuai pertimbangan kedaerahan untuk diusulkan ke pusat.

"Biasanya prosedurnya itu kami usulkan tiga orang, kemudian tiga orang itu tidak semuanya yang nomor 1 itu dipilih, walaupun gubernur mengurutkan sesuai pertimbangan-pertimbangan kedaerahan, tapi ternyata kenyataannya tidak semua urutan 1 yang menurut kami itu yang optimal, itu yg dipilih," jelas Emil.

Namun, yang dipilih oleh pemerintah pusat justru nomor 2 atau 3. Bahkan, sebut dia, dimungkinkan juga tiga orang yang diusulkan daerah tak dipilih pusat.

"Jadi kesimpulannya, penjabat ini dari kacamata kami di daerah juga kriteria kenapa nomor 2, kenapa nomor 3, seringkali mohon maaf, belum terkomunikasikan secara optimal kepada kami yang mengusulkan, kira kira begitu," tutur Ridwan.

Baca juga: Tak Dilibatkan dalam Penunjukan Penjabat Kepala Daerah, Asosiasi DPRD Merasa Dizalimi

Ridwan menegaskan, komunikasi dalam penunjukan penjabat sekali lagi penting bagi masyarakat.

Mengingat para penjabat menjelang 2024 ada ratusan orang dan harus mengetahui dan diketahui oleh masyarakat daerahnya.

"Nah ini dinamika-dinamika ini menyertai yang saya mohon izin perlu disosialisasikan bagaimana penjabat yang panjang ini akan mempengaruhi aksesibilitas dari masyarakat karena durasinya sangat panjang," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com