Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Tenggelamnya KRI Nanggala, Duka dan Rumitnya Kelola Pertahanan Negara

Kompas.com - 21/04/2022, 06:43 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat pada hari ini, Kamis (21/4/2022), setahun lalu kapal selam KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak sebelum akhirnya dinyatakan tenggelam (subsunk) di perairan Bali pada Sabtu (24/4/2022).

Tenggelamnya Nanggala menjadi duka mendalam seantero negeri. Bagaimana tidak, kapal selam buatan Jerman ini telah memperkuat satuan di TNI AL selama 40 tahun lamanya.

Baca juga: Keluarga Korban KRI Nanggala 402 Dapat Rumah Khusus, Prabowo: Sudah Siap Ditempati

Saat kapal selam ini dinyatakan hilang kontak, pencarian terus dilakukan, baik oleh TNI AL, tim gabungan, maupun bantuan dari negara-negara luar.

Berikut kronologi pencarian Nanggala hingga akhirnya tenggelam ‘on eternal patrol’ atau dalam patroli keabadian:

21 April

Nanggala memulai latihan di perairan Bali pada pukul 02.30 Wita.

Pada pukul 03.00 Wita, Nanggala diizinkan untuk menyelam pada kedalaman 13 meter untuk mempersiapkan tembakan torpedo.

Kemudian, Nanggala dinyatakan hilang kontak (sublook) pada pukul 03.46 Wita.

Baca juga: Akhir Kisah Upaya Pengangkatan Kapal Selam KRI Nanggala-402...

Pada pukul 06.46 Wita, status Nanggala dinaikan menjadi submiss dan menandai dimulainya proses pencarian.

TNI AL kemudian melakukan pencarian menggunakan KRI Raden Eddy Martadinata-313, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, dan KRI Diponegoro-365 dengan memanfaatkan sonar aktif di lokasi sekitar penyelaman Nanggala.

Saat dilakukan pengamatan udara pada pukul 07.00 Wita, ditemukan tumpahan minyak dan bau solar di sekitar lokasi penyelaman kapal.

KRI Rigel dari Jakarta dan KRI Tengat dari Satuan Ranjau turut membantu pencarian menggunakan side scan sonar pada pukul 14.00 Wita.

Dugaan sementara, Nanggala berada di palung kedalaman 700 meter laut Bali. Padahal, kedalaman maksimal kapal buatan Jerman itu adalah 500 meter.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com