JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Kamhar Lakumani meminta masyarakat objektif menilai terkait kader partai politik (parpol) yang banyak tersangkut kasus korupsi.
Hal itu disampaikan Kamhar menanggapi banyaknya mantan kader Partai Demokrat yang tersangkut kasus korupsi di era kepemimpinan Anas Urbaningrum.
“Penting pada publik untuk dilakukan edukasi, meningkatkan literasi, coba cek dan ricek informasinya, compare parpol satu dengan yang lain yang kader-kadernya tersandung kasus korupsi sebenarnya partai mana yang paling banyak,” papar dia dalam program Gaspol! di YouTube Kompas.com, Selasa (19/4/2022).
Baca juga: SBY Disebut Bisa Maju Pilpres Lagi, Politisi Demokrat: SBY Taat Asas, Tak Mungkin Tertarik
“Termasuk ketika situasi sedang mengalami keadaan darurat ketika pandemi Covid-19, rakyat harusnya dibantu malah menyolong bantuan sosial (bansos) itu partai mana?” sambung Kamhar.
Deputi Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat itu berharap masyarakat mau kembali percaya pada Partai Demokrat.
Pasalnya, berbagai kader yang tersangkut kasus korupsi, lanjut Kamhar, sudah tak lagi menjadi anggota partai berlambang mercy tersebut.
Baca juga: Soal Label Partai Korup, Politikus Demokrat: Itu Lagu Lama
“Sejarahnya sudah berbeda. Bahkan nama-nama itu sudah tidak ada dalam nama kepengurusan Partai Demokrat, bukan menjadi variabel-variabel penting lagi dalam pengambilan keputusan di Partai Demokrat,” ucap dia.
Namun, Kamhar menyebut bahwa terseretnya beberapa kader di masa lalu menjadi pembelajaran untuk Partai Demokrat saat ini.
“Agar para kader saat ini lebih bijak dan menjaga integritas ketika mendapat jabatan publik atau kepercayaan masyarakat,” pungkas dia.