Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apresiasi SBY Dijuluki Bapak Perdamaian, Demokrat Ungkit Penyelesaian Konflik Poso, Aceh, hingga Papua

Kompas.com - 19/04/2022, 10:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat mengapresiasi sebutan Bapak Perdamaian bagi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang disematkan oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) berdasarkan versi Museum Kepresidenan Balai Kirti.

Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, sebutan tersebut sangat tepat diberikan jika melihat rekam jejak capaian SBY saat memimpin negara di periode pertama.

"Kami mengapresiasi julukan yang diberikan kepada Pak SBY sebagai Bapak Perdamaian. Tentunya predikat ini memiliki justifikasi yang kuat di mana di periode pertama pemerintahan Pak SBY-JK," kata Kamhar dalam keterangannya, Selasa (19/4/2022).

Kamhar kemudian menjabarkan capaian itu ketika SBY berhasil sebagai kepala negara menyelesaikan sejumlah konflik horisontal di berbagai daerah.

Baca juga: Megawati Dijuluki Ibu Penegak Konstitusi versi Museum Kepresidenan, SBY Bapak Perdamaian

Salah satunya, lanjut Kamhar, adalah konflik di Poso. SBY disebut mewujudkan rekonsiliasi konflik dan penanganan pasca konflik yang optimal.

"Sehingga jejak dan bekas konflik itu tak terlihat dan terasa lagi," imbuhnya.

Selain konflik di Poso, SBY juga diklaim sukses mengakhiri konflik di Aceh dan Papua.

Dia mengingatkan bahwa konflik di dua daerah tersebut telah berlangsung sejak masa Orde Baru (Orba), dan berakhir pada masa kepemimpinan SBY.

Cara SBY menyelesaikan konflik disebut menggunakan otonomi khusus sebagai kompromi dan solusi.

"(SBY) berhasil mengakhiri konflik antara negara dengan kelompok-kelompok pro kemerdekaan dengan diberlakukannya otonomi khusus sebagai kompromi dan solusi," jelasnya.

"Jadi pemberian predikat Pak SBY sebagai Bapak Perdamaian sangat tepat sebagai potret capaian di periode pertama," sambung Kamhar.

Baca juga: Analisis INSIS soal Peluang Jokowi-Prabowo Versus SBY-Ganjar atau Anies pada Pilpres 2024

Akan tetapi, julukan Bapak Perdamaian dirasa telah berganti di masa sekarang bagi SBY.

Kamhar menilai, julukan yang tepat disematkan bagi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat saat ini justru Bapak Demokrasi.

Hal ini dilihat dari banyaknya isu yang mengancam soal hidup berdemokrasi bangsa Indonesia, misalnya wacana pelanggengan kekuasaan atau presiden tiga periode.

Namun, SBY dinilai dapat menjadi contoh kepala negara penegak demokrasi di mana masa jabatan presiden maksimal hanya dua periode.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com