JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengajak semua daerah untuk kreatif dan inovatif dalam mengelola sampah di wilayah masing-m4asing.
Menurut dia, sejumlah daerah saat ini telah mengelola sampah secara optimal.
"Bahkan lebih awal lagi, kampanye mengurangi barang berbahan plastik diganti dengan yang organik, yang habis bisa hancur dengan cepat oleh proses alami. Karena plastik bisa puluhan hingga ratusan tahun terurainya," ungkap Mendagri Tito dilansir dari siaran pers Kemendagri, Senin (18//2022).
Dalam kesempatan itu, Tito juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengelolaan sampah.
Terlebih lagi, penanganan urusan persampahan tidak bisa dilakukan sendiri.
Baca juga: Mendagri Sebut Pemekaran Wilayah di Papua Akan Mempercepat Pembangunan
"Mulai dari hulu, kita harus mengurangi produksi sampah (reduce), kemudian digunakan kembali (reuse), hingga bisa di-recycle atau didaur ulang," ungkapkya.
Tito pun menekankan agar pengelolaan sampah bisa dilakukan secara berkelanjutan.
"Kita ambil momentum ada G20, di mana Indonesia pertama dalam sejarah menjadi Ketua G20, negara dengan perekonomian besar di dunia," jelasnya.
Tito mengatakan, agenda puncak G20 yang akan berlangsung di Bali mendatang akan dihadiri banyak kepala negara.
Adapun salah satu tema yang akan diangkat yakni persoalan iklim dan pemanasan global.
"Kemudian lingkungan hidup, iklim, dan lingkungan, karena temanya itu, kita sebagai orang timur, sebagai tuan rumah, kita tunjukkan jangan sampai dilihat tempatnya jorok," tegas Tito.
Dia menuturkan, dalam perhelatan internasional tersebut, Bali akan dikunjungi ribuan orang, yaitu peserta serta delegasi dari banyak negara di dunia.
Baca juga: Mendagri Akan Surati Daerah untuk Bantu Renovasi atau Siapkan Kantor KPUD dan Bawaslu
Karena itu, Tito meminta berbagai pihak agar menunjukkan kapasitas memadai dalam mengelola lingkungan, utamanya sampah. Mendagri juga mendorong adanya kolaborasi dari hulu ke hilir.
"Jangan hanya Bali, kita ingin seluruh Indonesia bersih. Maka, saya undang semua pemda agar semua daerah bersih, kota dan kabupatennya bersih, bukan hanya karena ada G20," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.