Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menkominfo Sebut Lombok Barat Jadi Tonggak Sejarah Ekonomi Digital Dunia dalam Riwayat G20

Kompas.com - 30/03/2022, 11:50 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, Lombok Barat Nusa Tenggara Barat (NTB) berperan penting dalam sejarah pelaksanaan G20 dan perkembangan ekonomi digital di dunia.

"Jadi Senggigi, Lombok Barat mengambil peran penting dalam riwayat G20, khususnya digital economy di dunia," katanya.

Dia mengatakan itu dalam acara Welcoming Dinner di Sea View Restaurant, Aruna Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa (29/3/2022).

Hal itu tak lepas dari peran Lombok Barat menjadi lokasi pelaksanaan Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Ekonomi Digital atau Digital Economy Working Group (DEWG) Presidency G20.

"Inilah untuk pertama kalinya rapat Digital Economy Working Group G20 diselenggarakan," katanya melansir Kominfo.go.id, Rabu (30/3/2022).

Johnny menyebutkan acara tersebut merupakan momentum pertemuan perdana DEWG G20 yang sebelumnya bernama Digital Economy Task Force (DETF) dan dielevasi menjadi working group di Presidensi G20 Italia pada 2021.

Baca juga: Di DEWG G20, Menkominfo Sebut Pemanfaatan Teknologi Digital Bisa Percepat Pemulihan Global

Johnny menyebutkan, dinamika yang dihadapi DEWG salah satunya adalah disrupsi teknologi. Menurutnya, perkembangan teknologi telah memungkinkan pertemuan besar berlangsung secara daring.

"Hari ini dilaksanakan DEWG first meeting. Rapat pertamanya dilakukan secara hybrid, dihadiri secara in person, secara tatap muka, di Senggigi, dan dihadiri seluruh anggota G20 dan knowledge partner global, serta negara-negara yang diundang secara daring," jelasnya.

Dia juga menyatakan, pertemuan dengan format hibrida merupakan dampak baik dari disrupsi dan kemajuan teknologi.

Apresiasi acara

Pada kesempatan itu, Johnny mengapresiasi Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Mira Tayyiba dan Staf Khusus Menkominfo Dedy Permadi selaku Chair dan Alternate Chair DEWG G20 yang berhasil melaksanakan rapat pertama dalam suasana kondusif.

"Saya berterima kasih pada chair dan co-chair yang berhasil melaksanakan pertemuan rapat pertama secara kondusif dengan menjadi pendengar yang baik dari seluruh pandangan para peserta," ujarnya.

Baca juga: Sidang DEWG Pertama, RI Dorong Optimalisasi Ekonomi Digital Berbasis Data

Johnny menyatakan, Chair dan Alternate Chair DEWG G20 telah mampu mengarahkan fokus diskusi pada tiga isu prioritas DEWG.

"Kepada seluruh tim DEWG G20 Indonesia, mari sama-sama memberikan applause, selamat karena penyelenggaraan hari ini dapat berlangsung dengan baik," ajaknya.

Politisi Partai Nasdem itu mengingatkan, masih banyak rapat-rapat yang akan dilaksanakan, tetapi keberhasilan penyelenggaraan rapat perdana DEWG patut disyukuri.

"Walaupun masih banyak rapat-rapat yang nanti akan kita lakukan, tetapi pertemuan hari ini, dengan dinamikanya, berhasil berjalan dengan baik," katanya.

Lebih lanjut, Johnny berharap, penyelenggaraan rangkaian pertemuan dalam Presidensi G20 Indonesia akan memberikan dampak positif bagi pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia dan perekonomian nasional di tengah melandainya pandemi Covid-19.

“Saya berharap dengan diadakannya kegiatan tersebut di berbagai destinasi wisata Indonesia, para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dan ultra mikro setempat turut merasakan dampak positif acara tersebut,” ungkapnya.

Baca juga: Kemenkominfo Ajak Pemuda Sorong Sebarkan Ide lewat Konten Medsos

Adapun welcome dinner berlangsung setelah penyelenggaraan 1st Meeting DEWG hari pertama.

Acara itu dihadiri Wakil Gubernur Provinsi NTB Sitti Rohmi Djalilah, Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid, Sekretaris Jenderal Kemenkominfo Mira Tayyiba, Staf Khusus Menkominfo Dedy Permadi, pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama Kemenkominfo, serta mitra yang hadir dalam 1st Meeting DEWG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com