Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Korupsi Impor Baja, Kantor Kemendag dan 3 Perusahaan Digeledah Kejagung

Kompas.com - 23/03/2022, 17:01 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejakgung) menggeledah kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan tiga perusahaan importir baja dan besi, terkait kasus dugaan korupsi impor baja, besi, dan produk turunannya.

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejakgung Ketut Sumedana mengatakan, kasus dugaan korupsi impor baja, besi, dan produk turunannya dilakukan di Kemendag dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada 2016 sampai 2021.

Ketut Sumedana mengatakan, penggeledahan dilakukan oleh penyidik mulai Senin (21/3/2022) malam lalu. Kemudian pada Selasa (22/3/2022), tim penyidik selain melakukan penggeledahan juga menyita ribuan dokumen alat bukti terkait kasus itu.

Penggeledahan di Kemendag dilakukan di dua lokasi. Yakni di Data Center, Pusat Data dan Sistem Inormasi (PDSI) Sekretariat Jenderal Kemendag Lantai 9 Gedung Kemendag dan Direktorat Impor Kemendag.

Baca juga: Pesan Jokowi di Cilegon Banten: Terus Lakukan Transformasi BUMN, Kurangi Impor Baja

Dari penggeledahan di PDSI Kemendag, tim penyidik menyita satu buat flashdisk yang berisi 27 file rekapitulasi surat penjelasan terhadap enam perusahaan importir baja, dan besi, serta surat penjelasan terkait bidang aneka tambang industri.

“Yang disita, berupa alat-alat bukti elektronik, dan dokumen-dokumen, juga ada sejumlah uang tunai yang turut disita,” ujar Ketut dalam jumpa pers yang dikutip dari akun YouTube Kejagung, Rabu (23/3/2022).

Dalam penggeledahan di Direktorat Impor Kemendag, tim penyidik menyita personal computer (PC), laptop, dan ponsel. Selain itu, penyidik juga menyita dokumen surat penjelasan dan surat persetujuan impor terkait pengadaan baja, dan besi.

“Dari penggeledahan tersebut, juga ditemukan sejumlah uang Rp 3,35 juta yang turut disita,” kata Ketut.

Baca juga: Jokowi Soroti Tingginya Impor Baja dan Petrokimia

Penggeledahan juga dilakukan di tiga kantor persuahaan. Pertama di kantor PT Intisumber Bajasakti di Pluit, Jakarta Utara. Dari lokasi itu tim penyidik menyita dokumen bea cukai 2.0 terkait pemberitahuan impor barang berupa besi baja.

Selain itu, penyidik juga menggeledah PT Bangun Era Sejahtera di Jatiuwung, Tangerang, Banten. Tim penyidik kemudian menyita dokumen bea cukai dan surat pemberitahuan impor barang berupa besi baja.

Dari kantor PT Bangun Era Sejahtera penyidik juga menyita dokumen faktur penjualan 2017 sampai 2020, dan dokumen daftar rekening bank.

Kantor PT Perwira Adhitama Sejati di Penjaringan, Jakarta Utara juga turut digeledah penyidik terkait perkara itu. Dari penggeledahan, tim penyidik menyita dua buah harddisk eksternal, dokumen bea cukai terkait pemberitahuan impor barang besi dan baja, serta laporan keuangan, dan angka pengenal impor umum, juga dokumen izin usaha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com