Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBNU dan Bappenas Bertemu Bahas Peluang Kerja Sama

Kompas.com - 08/03/2022, 09:39 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menerima kunjungan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Suharso Monoarfa, Senin (7/3/2022). Keduanya lalu mengadakan pertemuan di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat.

Yahya mengatakan, kunjungan tersebut guna membahas kerja sama pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs) dan percepatan penurunan tingkat kemiskinan di Tanah Air.

Ia juga mengabarkan bahwa kedua belah pihak akan memiliki kerangka kerja sama yang dianggap strategis bagi NU.

Baca juga: Pengurus PBNU yang Berpolitik Praktis Akan Diberi Surat Peringatan hingga Dibekukan dari Kepengurusan

“Mohon doa restu semoga bisa sungguh-sungguh terlaksana dan bisa membawa manfaat yang bisa dinikmati oleh masyarakat kita,” kata Yahya dikutip dari situs nu.or.id, Selasa.

Sementara itu, Suharso Monoarfa menilai PBNU sebagai pihak yang tepat untuk melakukan sinergi dan merealisasikan agenda pembangunan nasional, termasuk untuk menekan jumlah orang miskin ekstrem.

“PBNU sebagai agent of development, saya rasa pas sekali untuk bisa men-deliver dengan lebih tepat dibandingkan lembaga lainnya,” kata Suharso.

“Yang ingin kami kerja samakan dengan PBNU, pertama adalah capaian SDGs yang merupakan agenda dunia. SDGs saya kira penting sekali bukan hanya disosialisasikan kepada masyarakat luas tetapi juga masyarakat memahami dan aktif berpartisipasi,” lanjutnya.

Soal kemiskinan ekstrem, Suharso menyoroti bahwa tingkat kemiskinen ekstrem di negara ini masih di kisaran 10-11 juta orang.

Baca juga: Gus Halim Tegaskan Dana Desa Diprioritaskan untuk Capai SDGs Desa

Ia menyebutkan, pemerintah punya target untuk menguranginya secara signifikan dalam dua tahun mendatang.

“Hari ini kita punya jumlah orang yang masuk definisi ekstrem miskin atau extrem poverty itu sekitar 10,6 juta. Kita ingin menurunkan itu sampai tahun 2024 bisa menjadi nol. Atau setidaknya tinggal 1 persen,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com