Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Trauma, Pegawai KPI Korban Pelecehan Seksual Minta Diangkat Jadi Pegawai Kominfo

Kompas.com - 07/03/2022, 21:06 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, MS, meminta kepada Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Johnny G Plate agar diangkat menjadi pegawai Kominfo.

MS yang diduga merupakan korban perundungan dan pelecehan seksual oleh rekan kerjanya, mengaku hingga kini masih trauma dengan segala hal terkait KPI.

“Sesuai dengan surat rekomendasi Komnas Perempuan ke Kominfo tanggal 10 Februari 2022, saya ketika itu menyatakan keinginan saya agar Menteri Kominfo, Johnny G Plate mengangkat saya jadi pegawai Kominfo,” ucap MS dalam konferensi pers virtual, Senin (7/3/202/).

“Sebab segala hal yang berkenaan dengan KPI membuat saya menjadi trauma dan mengingatkan tragedi pada tahun 2015 di mana saya dilecehkan oleh 5 rekan kerja di KPI,” paparnya.

Baca juga: Kuasa Hukum: MS Belum Tahu Kontraknya di KPI Pusat Diperpanjang atau Tidak

MS mengungkapkan saat ini statusnya masih tidak jelas. Sebab pihak KPI belum merealisasikan janji akan menempatkannya bekerja di kantor Kominfo.

“KPI menjanjikan saya bisa berkantor di Kominfo pada Januari 2022 guna mempercepat pemulihan psikis saya yang berstatus PTSD (post-traumatic stress disorder) dan depresi mayor. Tapi nyatanya hari ini, status saya masih digantung dan tidak mendapat kepastian kapan akan ditempatkan di Kominfo,” jelasnya.

Bahkan saat penandatanganan kontrak perpanjangan masa kerja, MS mengaku ditekan oleh Sekretaris KPI Pusat, Umri, untuk tak lagi bicara di depan media.

Tekanan itu diberikan agar KPI terhindar dari kritik publik yang didapatkan sejak perkara MS mencuat pada September 2021 lalu.

“Akhir pembicaraan itu adalah saya tidak boleh bicara di depan media oleh Kepala Sekretaris KPI. Kalau ada hal-hal apa, bicara sama kita-kita saja, internal saja,” pungkasnya.

Baca juga: Korban Pelecehan Seksual di KPI Diminta Tutup Mulut demi Nama Baik Lembaga

Diketahui kasus MS mencuat pasca keterangan tertulisnya tersebar dan viral di media sosial.

Kala itu MS mengaku mendapatkan tindakan perundungan sejak tahun 2015 dan pelecehan seksual di tahun 2017.

Ia telah melaporkan lima rekan kerjanya sebagai terduga pelaku pelecehan seksual ke Polres Metro Jakarta Pusat.

Namun sejak tahun lalu, kasus ini masih di tahap penyelidikan. Pihak kepolisian belum menetapkan satu pun tersangka atas perkara ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com