Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Indopol: Elektabilitas PDI-P 21,6 Persen, Diikuti Gerindra dan Golkar

Kompas.com - 27/02/2022, 17:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei terkini dari Indopol Survey & Consulting mengungkapkan, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menempati posisi teratas sebagai partai politik pilihan responden untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Elektabilitas partai berlambang banteng moncong putih itu sebesar 21,46 persen. Posisi kedua Partai Gerindra dengan perolehan 17,15 persen.

"Partai politik pilihan publik tahun 2024 nanti adalah PDI-P dengan 21,46 persen, Partai Gerindra 17,15 persen, Partai Golkar 8,86 persen, Partai Demokrat 6,59 persen," kata Direktur Eksekutif Indopol Survei Ratno Sulistiyanto dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu (27/2/2022).

Baca juga: Survei Elektabilitas di Kalangan Emak-emak Jatim Jelang Pilpres 2024, Risma 10,8 Persen, Khofifah 5 Persen

Sementara itu, di posisi lima ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5,69 persen. Posisi enam ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 4,47 persen.

Posisi tujuh ditempati oleh Partai Nasdem dengan 3,25 persen. Posisi delapan yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 1,95 persen, dan sembilan ada Partai Amanat Nasional (PAN) 1,54 persen.

Kemudian, Partai Perindo, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garuda, Partai Berkarya dan PKPI mendapatkan suara di bawah 1 persen.

Lebih lanjut, Ratno mengungkapkan bahwa hasil survei juga menunjukkan bahwa Partai Gelora menjadi partai politik baru paling disukai publik.

"Artinya, berpotensi untuk dipilih," ucap Ratno.

Adapun Partai Gelora dipilih oleh 16,26 persen responden sebagai partai politik baru paling disukai publik.

Kemudian, Partai Buruh menyusul di posisi dua dengan 14,23 persen. Posisi tiga ada Partai Ummat dengan 12,20 persen.

Baca juga: Survei Indopol: Elektabilitas Ganjar Tertinggi, Disusul Prabowo dan Anies

Sebagai informasi, survei dilakukan pada periode 18-25 Januari 2022 dengan jumlah responden 1.230 orang. Metode pengambilan sampel dengan cara multistage random sampling.

Survei ini memiliki margin error lebih kurang 2,8 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Indopol tergabung di Perkumpulan Suveri Opini Publik Indonesia (Persepsi) bersama 37 lembaga survei lainnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com