Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Profil Indra Kenz yang Jadi Tersangka Kasus Penipuan Binomo

Kompas.com - 24/02/2022, 21:16 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok selebgram Indra Kenz ramai dibicarakan karena tersangkut kasus dugaan penipuan berkedok trading binary option, Binomo.

Sejumlah orang yang mengaku korban penipuan investasi Binomo melaporkan lelaki yang dijuluki sebagai "Crazy Rich Medan" itu dilaporkan ke Bareskrim Polri pada 3 Februari 2022 lalu.

Sebelum dilaporkan, Indra kerap memamerkan kegiatannya melakukan investasi itu melalui media sosial dan YouTube.

Dari berbagai data yang dihimpun, Indra diketahui lahir di Rantauprapat, Sumatera Utara, pada 31 Mei 1996. Nama aslinya adalah Indra Kesuma.

Lelaki itu kemudian menempuh pendidikan di jurusan Teknik Universitas Prima Indonesia pada 2014 sampai 2018. Setelah itu dia dilaporkan merantau ke Medan.

Baca juga: Tanda Tangani Surat Pernyataan, Indra Kenz hingga Doni Salmanan Setuju Hapus Konten Binomo dkk

Selama merantau itu, Indra pernah bekerja menjadi penyiar radio, pembawa acara (MC), sampai mengikuti kompetisi ajang pencarian bakat The Voice Indonesia pada 2018.

Saat ini Indra dikenal sebagai pengusaha. Dia sempat membuka kursus trading, klinik kecantikan, makanan sampai usaha pakaian (clothing line). Selain itu, dia juga memiliki perusahaan bernama PT Disotiv Citra Digital. Bidang usaha yang dia jalani antara lain pemasaran digital (digital marketing) sampai videografi.

Namanya mulai tersohor di media sosial karena kerap memamerkan gaya hidup mewah. Alhasil akun media sosialnya mempunyai pengikut sampai 1,7 juta akun.

Indra pernah memicu polemik di media sosial karena menyebut bahwa terlahir miskin merupakan sebuah keistimewaan (privilege). Hal itu memancing perdebatan antarnetizen di dunia maya.

Baca juga: Klarifikasi Indra Kenz dan Babak Baru Kasus Penipuan Binomo

Sosoknya kembali mengemuka akibat laporan ke Bareskrim akibat dugaan penipuan melalui Binomo. Aset yang diperdagangkan dalam Binomo bermacam-macam, mulai dari indeks saham, cryptocurrency, forex, dan komoditas.

Kasus dugaan penipuan itu juga menyeret sejumlah selebgram dan influencer di Tanah Air, yakni Vincent Raditya, Erwin Laisuman, Kenneth Wiliam dan Doni William atau Doni Salmanan. Para netizen menjuluki mereka dengan istilah Sultan, karena mempunyai deretan mobil mewah seperti Ferrari atau Lamborghini serta motor besar.

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), para selebgram itu memasarkan produk investasi bodong dan memberikan pelatihan perdagangan tanpa izin.

Indra sempat tidak hadir dalam jadwal pemeriksaan di Bareskrim Polri beberapa waktu lalu dengan alasan berobat ke luar negeri. Dia juga mengakui Binomo ilegal, setelah sebelumnya mengatakan aplikasi itu legal.

Selain itu, Indra juga sempat melaporkan balik sejumlah orang yang mengaku korban dugaan investasi bodong Binomo. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com