JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat mengapresiasi hasil survei Litbang Kompas akhir Januari 2022 yang menyebutkan, elektabilitas partai berlambang bintang mercy ini berada pada posisi tiga di bawah PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.
Dibanding survei sebelumnya, Partai Demokrat kini menggeser Partai Golkar.
Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, hasil survei itu menandakan partainya melewati titik balik dan bangkit dari penurunan elektabilitas Pemilu sebelumnya.
Ia menyebutkan, meningkatnya elektabilitas Demokrat juga tak terlepas dari kerja kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Ini menjadi capaian yang berkualitas jika dibandingkan hasil dua Pemilu sebelumnya yang mengalami tren penurunan setelah perolehan gemilang pada 2009. Kini telah melewati titik balik dan berhasil rebound yang secara konsisten di masa kepemimpinan Mas Ketum AHY terus mengalami tren kenaikan," kata Kamhar kepada Kompas.com, Selasa (22/2/2022).
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas PDI-P dan Gerindra Teratas, Demokrat Geser Golkar
Kamhar mengatakan, pada Pileg 2019, Demokrat memperoleh hasil sebesar 7,77 persen, sedangkan hasil survei Litbang Kompas pada Januari 2022 menunjukkan elektabilitas mencapai 10,7 persen.
Dengan demikian, menurutnya hasil survei Litbang Kompas telah melampaui perolehan pada Pileg 2019.
Sementara, pada Pileg 2014, Demokrat mencapai angka 10,9 persen suara. Maka, hasil survei Litbang Kompas hampir mendekati jumlah perolehan suara Demokrat pada 2014.
Menurut Kamhar, hasil survei 10,7 persen elektabilitas Partai Demokrat ini dapat menjadi energi positif bagi seluruh kader.
"Ini menjadi energi luar biasa yang membangkitkan semangat dan optimisme kader," ujarnya
Kamhar tak memungkiri, elektabilitas partai meningkat tak lepas dari kerja-kerja para kader Demokrat.
Ia mengakui, capaian angka 10,7 persen juga merupakan hasil kolaborasi dan sinergi dari seluruh elemen Partai Demokrat di bawah pimpinan AHY.
Kamhar berpandangan, selama ini, Partai Demokrat bekerja merespons berbagai dinamika di antaranya pandemi Covid-19, Pilkada serentak 2020, hingga polemik internal partai.
Terkait pandemi Covid-19, dia mengatakan, partainya membantu masyarakat melalui Gerakan Partai Demokrat Perang Semesta Melawan Covid-19 serta Gerakan Partai Demokrat Peduli dan Berbagi.
"Implementasi instruksi Mas Ketum AHY ini membuat Partai Demokrat semakin nyata dirasakan kehadirannya oleh rakyat melalui pembagian alat kesehatan, obat-obatan, sembako, bantuan modal UMK, free WiFi, dan sebagainya," ungkap Kamhar.
Baca juga: Soal Wacana Duet Anies-RK, Demokrat: Sah-sah Saja dalam Dinamika Demokrasi