Selain itu, Partai Demokrat juga dinilai sukses mengawal Pilkada serentak 2020 dengan capaian yang melampaui target.
Menurut Kamhar, dari 35 persen target, Partai Demokrat memperoleh 47 persen kemenangan dalam Pilkada 2020.
"Ini menghantarkan semakin banyak kader utama Partai Demokrat yang mengemban mandat rakyat di pemerintahan," tutur dia.
Terkait konflik internal yaitu adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat, Kamhar berpendapat bahwa hal itu sudah diselesaikan di bawah kepemimpinan AHY.
Partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY, lanjut Kamhar, terbukti memenangkan pertarungan baik dari sisi politik, hukum maupun dukungan publik.
"Ujian kepemimpinan ini bisa dilewati dengan gemilang yang membawa kemenangan demokrasi dan akal sehat, sekaligus membawa Partai Demokrat dan Mas Ketum AHY naik level," ujarnya.
"Ini sekaligus membuktikan kualitas kepemimpinan Mas Ketum AHY bukan kaleng-kaleng. Semakin menegaskan rekam jejak kepemimpinannya sejak di SMA Taruna, berkarier di militer, hingga mengabdi melalui jalan politik sebagai Ketum Partai Demokrat," sambung Kamhar.
Baca juga: Asa Demokrat Jadi Kuda Hitam pada Pemilu 2024
Selain itu, Partai Demokrat juga dinilai tampil pada publik melalui kerja-kerja advokasi kebijakan yang menimbulkan polemik di masyarakat.
Sebagai contoh, kata Kamhar, Partai Demokrat melakukan advokasi pada penolakan terhadap revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi, UU Cipta Kerja serta Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) tentang Jaminan Hari Tua.
Diberitakan sebelumnya, Survei Kepemimpinan Nasional (SKN) yang dilaksanakan Litbang Kompas pada Januari 2022 menunjukkan, elektabilitas PDI Perjuangan masih berada di posisi teratas dengan angka 22,8 persen, disusul oleh Partai Gerindra (13,9 persen).
Elektabilitas PDI-P tercatat meningkat dari angka 19,1 persen pada Oktober 2021, begitu pula dengan Gerindra yang elektabilitasnya bertambah dari 8,8 persen pada bulan yang sama.
Meski dua partai itu tetap berada di posisi dua teratas, terdapat perubahan posisi di peringkat tiga, yang kini diisi oleh Partai Demokrat dengan menggeser Partai Golkar.
Dalam survei pada Januari 2022, elektabilitas Demokrat tercatat naik signifikan dari 5,4 persen pada Oktober 2021 menjadi 10,7 persen.
Sementara, elektabilitas Golkar bertambah dari 7,3 persen pada Oktober 2021 menjadi 8,6 persen pada Januari 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.