Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] Jokowi Akan Lantik Andi Widjajanto Menjadi Gubernur Lemhannas | Survei Indikator Ungkap 71 Persen Responden Puas dengan Kinerja Jokowi

Kompas.com - 21/02/2022, 06:17 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang rencana pelantikan Andi Widjajanto menjadi Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) menjadi berita yang populer pada Minggu (20/2/2022).

Selain itu, berita tentang survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia tentang tanggapan masyarakat soal kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menjadi salah satu berita terpopuler pada Minggu kemarin.

1. Jokowi Bakal Lantik Andi Widjajanto Menjadi Gubernur Lemhanas

Presiden Joko Widodo dikabarkan telah menunjuk mantan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas). Dua sumber Kompas.com, yaitu di lingkungan Istana Presiden dan DPR RI mengemukakan hal itu, Minggu (20/2/2022).

Dengan penunjukan itu, Andi akan menggantikan Gubernur Lemhanas sebelumnya, Agus Widjojo, yang kini menjadi duta besar Indonesia di Filipina.

Baca juga: Andi Widjajanto Disebut Akan Dilantik Jokowi Jadi Gubernur Lemhanas, Besok

Kompas.com sudah mengontak Andi untuk mengonfirmasi hal tersebut. "Terima kasih," balas Andi singkat atas ucapan selamat untuk jabatan barunya tersebut.

Pihak Lemhanas sudah mendapatkan undangan untuk menghadiri agenda pelantikan tersebut. "Benar besok akan ada pelantikan Gubernur Lemhanas yang baru, Lemhanas sudah dapat undangan kehadirannya," kata Syofyan ketika dikonfirmasi Kompas.com

2. Survei Indikator: 71 Persen Responden Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi

Sebanyak 71 persen responden dalam sebuah survei yang dilakukan lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyatakan puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam dua bulan terakhir. Survei Indikator itu yang dilakukan pada 15 Januari hingga 17 Februari 2022.

Hasil 71 persen tersebut merupakan gabungan dari responden yang sangat puas sebanyak 20 persen dan cukup puas sebanyak 51 persen.

"Di bulan Januari sampai dengan Februari mereka yang cukup puas dan sangat puas dengan kinerja Presiden. Kalau kita gabung itu sekitar 71 persen," ujar Direktur Eksekutif Indikator, Burhanudin Muhtadi dalam rilis survei virtual, Minggu (20/2/2022).

Sementara itu, sebanyak 20,9 persen responden menjawab kurang puas, 3,9 persen menjawab tidak puas sama sekali dan 4,2 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Baca juga: Survei Indikator: 71 Persen Responden Puas dengan Kinerja Presiden Jokowi

"Yang kurang puas atau tidak puas sama sekali terhadap kinerja Presiden Jokowi sekitar 25 persen. Tidak tahu dan tidak jawab 4 persen," ujar Burhanudin.

Sampel dalam survei itu ditentukan secara acak dari warga negara berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki akses internet lewat smartphone.

Dari populasi tersebut, diperoleh sampel secara acak sebanyak 626 responsden melalui wawancara online dengan metode simple random sampling. Tingkat kepercayaan survei ini berada pada angka 95 persen dengan margin of error penelitian sekitar ± 4 persen.

3. Update 20 Februari: Kasus Covid-19 Bertambah 48.484

Pemerintah mencatat 48.484 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir hingga Minggu (20/2/2022) siang pukul 12.00 WIB. Penambahan tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 saat ini mencapai 5.197.505 kasus terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2022.

Informasi penambahan kasus baru itu disampaikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu sore dan dapat diakses publik melalui situs Covid19.go.id.

Baca juga: Update 20 Februari: Bertambah 32.873, Kasus Sembuh Covid-19 Capai 4.514.782

Penambahan kasus kesembuhan dari Covid-19 sebanyak 32.873 kasus. Dengan demikian, jumlah kasus kesembuhan dari Covid-19 di Indonesia mencapai 4.514.782.

Di sisi lain, terdapat peningkatan pasien yang meninggal dunia karena terinfeksi Covid-19. Pada 19-20 Februari ini ada 163 pasien Covid-19 yang tutup usia. Dengan demikian, angka kematian kumulatif karena infeksi Covid-19 mencapai 146.365 orang selama pandemi berlangsung.

Data itu juga mengungkapkan bahwa saat ini ada 536.358 kasus aktif Covid-19. Kasus aktif adalah pasien yang masih terkonfirmasi positif virus corona dan menjalani perawatan di rumah sakit atau isolasi mandiri. Selain itu, pemerintah juga mencatat bahwa kini terdapat 24.900 orang berstatus suspek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com