Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Duet Anies-RK pada Pilpres 2024 Minim Dilirik Parpol

Kompas.com - 17/02/2022, 13:05 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Analis politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, menilai kans munculnya duet Anies Baswedan dan Ridwan Kamil (RK) pada Pilpres 2024 sangat kecil.

Penyebabnya, Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Barat itu sama-sama bukan orang partai. Sehingga, minim peluang bagi partai politik mana pun untuk mencalonkan keduanya sekaligus dalam paket capres-cawapres.

Partai politik pastinya rasional. Bagi partai, Anies yang eektabilitasnya hanya 12 persen atau RK yang 6 persen itu dianggap sama saja dengan ketua umum (ketum) mereka yang saat ini elektabilitas baru 2 atau 3 persen. Daripada dukung calon nonparpol yang tak kuat-kuat amat, mending usung ketum mereka. Itu logika partai secara umum,” jelas Adi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (17/2/2022).

Dalam logika partai politik, menyerahkan kursi capres sekaligus cawapres kepada Anies dan RK sama saja menyerahkan kursi kepada “orang lain”.

Baca juga: Duet Ridwan Kamil dan Anies Baswedan Nyaris Mustahil, Ajang Adu Penalti Hanya Untuk Cari Perhatian Publik

Itu pun tanpa jaminan menang yang memadai karena elektabilitas kedua gubernur itu belum menjanjikan, sekalipun mereka bertandem dalam kontestasi.

“Kalau elektabilitas calon nonpartai masih di bawah 20 persen, apalagi di bawah 10 persen, bagi partai itu konyol dukung orang lain. Mending ketum mereka saja yang diusung. Toh, sama-sama gelap-gulita soal pasar politiknya,” imbuhnya.

Logika ini tercermin dalam situasi politik saat ini, di mana baik Anies maupun Kang Emil sama-sama masih belum panen dukungan partai sebagai tiket untuk ikut kontestasi pada 2024.

Partai-partai politik saat ini terlihat masih berupaya menggenjot elektabilitas ketua umum mereka masing-masing, sebut saja Golkar dengan Airlangga Hartarto, PKB dengan Muhaimin Iskandar, atau Gerindra dengan Prabowo Subianto.

“Wajar partai masih melihat situasi, kecuali elektabilitas mereka (Anies dan RK) sudah di atas 20 persen,” tambah Adi.

Baca juga: Anies-Ridwan Kamil Adu Penalti di JIS, Pengamat: Upaya Bangun Chemistry karena Dianggap Underdog

Gara-gara adu penalti

Sebelumnya, wacana duet Anies-RK pada 2024 mengemuka usai keduanya menjajal lapangan Jakarta International Stadium, Rabu (16/2/2022).

Dalam video yang diunggah di akun Instagram resmi Anies Baswedan, keduanya melakukan adu penalti. Anies berhasil menyarangkan bola ke gawang yang dijaga Kang Emil, sementara sepakan Kang Emil mampu dihalau oleh Anies.

"Messi pun ketar ketir melihat gol penalti ini. Bukan begitu Kang @ridwankamil. Terima kasih Kang Emil sudah datang dan sparring di JIS. Di dalam lapangan boleh berhadapan, tapi di luar lapangan sama-sama tim bubur diaduk," tulis Anies dalam akun Instagram-nya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Anies Rasyid Baswedan (@aniesbaswedan)

Sementara itu, Emil dalam akun Instagram resminya @ridwankamil juga tampak mencoba lapangan di JIS dengan melakukan tendangan penalti.

Emil menjelaskan, adegan adu penalti ini dilakukan setelah talkshow G20 untuk bidang Urban 20, di mana Jakarta, Bandung, dan Bogor menjadi tuan rumah. Sementara itu, warganet justru banyak mengaitkan adu penalti ini dengan duet Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com