Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Pemda Harus Upayakan Tak Ada Penambahan Kasus Covid-19 dalam 2 Minggu ke Depan

Kompas.com - 10/02/2022, 19:17 WIB
Mutia Fauzia,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyoroti kenaikan penambahan kasus baru Covid-19 yang melonjak signifikan di beberapa provinsi Jawa-Bali.

Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito pun mengatakan, upaya untuk memperlambat laju penularan kasus saja tidak cukup.

Ia mengatakan, pemerintah daerah harus berupaya agar tidak ada penambahan kasus dalam dua minggu ke depan.

"Meski berat, pemda harus mengusahakan agar tidak ada penambahan kasus dalam dua minggu ke depan. Atau kenaikan kasus sama dengan nol," kata dia dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring, Kamis, (10/2/2022).

Baca juga: Satgas Covid-19: Kondisi Kasus Diharapkan Turun Sebelum Ramadhan

Adapun tiga provinsi Jawa-Bali yang mengalami kenaikan kasus signfikan dalam enam minggu terakhir yakni Banten dengan peningkatan 620 kali lipat, Bali 392 kali lipat, dan Jawa Barat 336 kali lipat.

Wiku pun menekankan pentingnya ketiga daerah tersebut untuk melakukan pembatasan aktivitas masyarakat dalam PPKM level 3.

"Dalam hal ini, kunci utama keberhasilan meniadakan penambahan kasus adalah dengan penerapan protokol kesehatan dengan maksimal," jelas Wiku.

Baca juga: Penularan Covid-19 Tinggi, Kenali Ciri-ciri Gejala Omicron pada Anak

Adapun saat ini, lonjakan penularan Covid-19 masih terpusat di Jawa-Bali. Untuk itu, daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus tinggi harus melakukan langkah pengendalian terutama pengendalian mobilitas.

Hal itu dilakukan agar hotspot atau kawasan yang menjadi pusat penularan Covid-19 tak meluas ke wilayah lain.

"Seperti di wilayah aglomerasi seperti DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, ini menentukan perlindungan di wilayah lain yang kasusnya belum tinggi. Sebab, masuknya orang positif dari wilayah hotspot akan berkontribusi pada naiknya kasus positif di daerah lain," tandas Wiku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com