Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilpres 2004 dan Cerita di Balik Duet SBY-Jusuf Kalla

Kompas.com - 07/02/2022, 09:19 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2004, untuk pertama kalinya dalam sejarah, rakyat Indonesia dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden melalui pemilihan umum (pemilu).

Sebelumnya, presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR yang anggota-anggotanya dipilih melalui presiden.

Pilpres 2004 diikuti oleh lima pasangan calon presiden dan wakil presiden yakni Wiranto dan Salahuddin Wahid; Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi; Amien Rais dan Siswono Yudo Husodo; Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla; serta Hamzah Haz dan Agum Gumelar.

Baca juga: Pilpres 2004: Pertama dalam Sejarah Pemilihan Presiden Digelar Langsung

Setelah digelar dua putaran, pilpres akhirnya dimenangkan oleh SBY-Jusuf Kalla. Keduanya pun menjabat sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia selama 2004-2009.

Ada cerita menarik di balik pencalonan SBY-Kalla. Hal itu tak lepas dari peran pengusaha, Sofjan Wanandi, yang kala itu menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

Cerita itu terungkap melalui buku biografi berjudul Sofjan Wanandi dan Tujuh Presiden karya Robert Adhi Ksp yang dikutip dari Historia.

Suatu ketika di tahun 2003, Sofjan menjadi pembicara dalam Musyawarah Nasional Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) di Hotel Hard Rock, Bali.

Pada kesempatan tersebut, hadir pula SBY sebagai pembicara. SBY saat itu menjabat sebagai menteri koordinator politik dan keamanan (Menkopolkam) di bawah kepemimpinan Presiden Megawati.

Dalam pertemuan itu, Sofjan mengusulkan ide agar SBY menjadi presiden.

Sofjan sendiri sudah mengenal SBY sejak tahun 1999, saat SBY masih menjabat menteri pertambangan dan energi.

“Bagaimana saudara-saudara kalau kita jadikan SBY presiden?” tanya Sofjan.

Banyak anggota HKI berteriak, “Setujuuu.”

Merespons hal tersebut, SBY tersenyum. Dia kemudian menulis di secarik kertas kecil: “Sdr. Sofjan, apakah Anda serius?".

Baca juga: Megawati Disebut Kecolongan Dua Kali di Pilpres 2004, Hasto: Ternyata SBY yang Menzalimi Dirinya Sendiri

Sofjan lantas membalas pertanyaan SBY juga melalui secarik kertas kecil: “Serius, Pak.”

Rupanya Sofjan tak sekadar berceletuk. Setelah kembali ke Jakarta, ia menemui SBY di kantor Menkopolkam, Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com