Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas B2W Sindir Aksi Jokowi Motoran di Sumut Pakai Jaket G20

Kompas.com - 05/02/2022, 16:01 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Bike to Work (B2W) Indonesia melalui sejumlah akun media sosialnya menyindir aksi Presiden Joko Widodo yang mengendarai motor di Sumatera Utara dengan mengenakan jaket G20.

Ketua Umum B2W Indonesia Fahmi Saimima mengatakan, unggahan di akun media sosial itu merupakan bentuk kritik atas aksi Jokowi yang dinilai tidak sesuai dengan salah satu misi G20 yakni terkait transformasi energi yang lestari.

"Bapak sedang membawa presidensi G20, kenapa Bapak mempromosikan mengendarai motor, tidak mencerminkan isi G20 yang salah satunya keberlanjutan energi yang lestari," kata Fahmi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/2/2022).

Padahal, menurut Fahmi, G20 merupakan forum bagi negara-negara besar untuk membicarakan langkah-langkah dalam mengurangi emisi karbon, mengurangi gas buang, dan mendorong penggunaan energi terbarukan.

Baca juga: Kata Istana soal Kerumunan Warga Saat Jokowi Bagi-bagi Kaus di Pasar Porsea

Ia pun berpandangan, aksi Jokowi mengendarai motor itu justru bertentangan dengan Paris Agreement yang menyepakati sejumlah langkah mengurangi emisi karbon serta Sustainable Development Goals terkait keberlangsungan energi bagi Indonesia.

"Dan itu bagi kami sangat tidak nyambung dengan pola endorsement, pola pencitraan dengan sepeda motor, itu sangat tidak nyambung, di situlah kami masuk menyuarakan apa yang dianggap resah oleh kalangan pesepeda," kata Fahmi.

Lewat unggahannya, B2W Indonesia juga menyindir sikap Jokowi yang dahulu merupakan sosok yang sangat semangat mempromosikan gaya hidup bersepeda, sejak menjadi wali kota Solo, gubernur DKI Jakarta, hingga akhirnya menjadi presiden.

"Tiba-tiba beberapa waktu belakangan ini malah di-branding dengan sepeda motor, saya pikir itu kemunduran yang sangat ekstrem," ujar Fahmi.

Baca juga: Terjadi Kerumunan Saat Jokowi Bagi-bagi Kaus di Pasar Porsea

Adapun sindiran dari B2W kepada Jokowi itu salah satunya disampaika melalui akun Instagram mereka dengan menyertakan tangkapan layar berita terkait pernyataan Jokowi yang menyebut rugi apabila udara segar di Sumatera Utara tidak dinikmati dengan menunggangi sepeda motor.

"Betul, pak @jokowi, udara segar memang menyenangkan. tidak ada atau jarang bisa dinikmati di perkotaan-- tahu 'kan karena polusi..

Lebih menyenangkan kalau bisa menikmati udara segar itu kita datang di tempatnya dengan menumpang kendaraan bermotor, yang menyemburkan gas buang dari knalpotnya penyebab polusi dan pemanasan global itu. keren loh pak," tulis akun @b2w_indonesia

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bike To Work Indonesia (@b2w_indonesia)


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com