Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Ibu Kota Negara Baru Dirancang untuk 1,5 Juta Penduduk

Kompas.com - 20/01/2022, 08:33 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, ibu kota negara (IKN) yang berada di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, baru dirancang untuk 1,5 juta penduduk.

Pernyataan Jokowi itu disampaikan saat bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi media, Rabu (19/1/2022), sebagaimana dilansir dari pemberitaan KompasTV.

“IKN dirancang untuk 1,5 juta penduduk,” ujar Jokowi.

Jokowi berharap nantinya pendanaan untuk pembangunan berasal dari investasi.

“Kita harapkan pendanaannya dari investasi,” lanjutnya.

Baca juga: Kekhawatiran dan Masalah yang Belum Selesai di Lingkar IKN

Kepala Negara menjelaskan, yang terpenting menurutnya adalah pendanaan untuk infrastruktur terlebih dahulu.

Sementara itu, sebelumnya, Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Penajam Paser Utara Suyanto menyebut arus urbanisasi di daerah itu tidak terbendung sejak Kecamatan Sepaku ditetapkan sebagai lokasi ibu kota negara yang baru.

Menurut prediksinya, jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara akan terus meningkat dan harus melakukan antisipasi adanya lonjakan urbanisasi.

"Banyaknya warga pendatang baru di Kabupaten Penajam Paser Utara itu karena ingin mencari lapangan pekerjaan," ujarnya.

"Saat ini terdata jumlah penduduk terus bertambah, ada tambahan sekitar 3.673 jiwa sepanjang 2021," imbuhnya.

Baca juga: Ini Kriteria Calon Kepala Badan Otorita IKN Menurut KSP

Jumlah penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara saat itu sebanyak 185.022 jiwa, sedangkan jumlah penduduk pada tahun 2020 sebanyak 181.349 jiwa.

Disdukcapil sudah melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data kependudukan dengan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Hingga Juli 2021, ada penambahan penduduk sekitar 3.000.

Jumlah penduduk daerah itu yang sudah wajib memiliki kartu tanda penduduk (KTP) atau berusia 16 tahun ke atas sebanyak 127.151 jiwa, dengan perincian 65.831 pria dan 61.320 wanita.

Baca juga: Disemprot DPR Pakai Dana PEN Buat IKN Baru, Ini Jawaban Sri Mulyani

Dari jumlah penduduk 185.022 jiwa, kata Suyanto, warga berjenis kelamin laki-laki mendominasi dengan total 95.776 orang, sedangkan warga berjenis kelamin perempuan sebanyak 89.246 orang.

"Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan yang perempuan, termasuk yang sudah wajib KTP atau sudah memiliki hak pilih," tambah Suyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com