Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setidaknya 70 Persen Kelompok Rentan Dapat Booster Vaksin Akhir Februari untuk Cegah Gelombang Ke-3

Kompas.com - 12/01/2022, 17:23 WIB
Mutia Fauzia,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, pemerintah harus bisa mengejar target vaksinasi untuk dosis lanjutan atau booster bagi kelompok rentan hingga mencapai 70 persen sebelum akhir Februari.

Hal tersebut diperlukan untuk mencegah varian Omicron yang mungkin menyebabkan gelombang ketiga Covid-19.

"Kelompok berisiko tinggi perlu dikejar, sebelum akhir Februari sudah bisa setidaknya 70 persen yang risiko tinggi bisa terkejar booster," ujar Dicky ketika dihubungi, Rabu (12/1/2022).

Baca juga: Luhut Prediksi Puncak Kasus Omicron Terjadi Awal Februari

Untuk diketahui, beberapa golongan yang termasuk dalam kelompok berisiko tinggi atau rentan untuk terkena Covid-19 yakni orang yang memiliki penyakit penyerta (komorbid), berusia lanjut, memiliki daya tahan tubuh rendah, dan mengalami obesitas.

Di sisi lain, Dicky juga menyoroti tingkat vaksinasi Covid-19 hingga dosis kedua yang masih rendah di luar Jawa, khususnya untuk lansia.

"Luar Jawa lansia banyak yang belum dua dosis ini kita punya waktu sebulan ke depan untuk mempercepat," ujar dia.

Baru saja diumumkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada hari ini, tercatat penambahan 92 kasus baru Covid-19 dari penularan varian Omicron. Dengan demikian, total kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Indonesia mencapai 506.

Baca juga: Kasus Omicron Capai 506, Kemenkes Ingatkan Warga Bersiap Hadapi Lonjakan Covid-19

Dicky pun memproyeksi, gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia bakal terjadi sekitar bulan Februari-Maret.

Namun demikian, dengan langkah antisipatif berupa percepatan vaksinasi booster. Selain itu, pemerintah juga perlu kian menggencarkan testing, tracing, dan tracking.

"Memang gelombang ketiganya sulit dicegah. Tapi puncak kasusnya jadi kecil, mungkin di kisaran 20.000 nggak sampai ratusan ribu," kata Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com