Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Soal Rencana Moderna dan Pfizer Jadi Booster, Menkes: Tunggu Konfirmasi BPOM

Kompas.com - 28/12/2021, 14:22 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, beberapa pihak tengah melakukan penelitian terkait penggunaan setengah dosis vaksin Moderna dan Pfizer untuk booster.

Budi menyebutkan, jika penggunaan setengah dosis vaksin tersebut disetujui, maka kebutuhan vaksin untuk booster bisa diperoleh dari donasi yang telah diterima pemerintah.

Oleh karenanya, pemerintah menunggu konfirmasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan para peneliti di Indonesia yang terdiri dari ITAGI, Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tengah melakukan penelitian tersebut.

"Tunggu juga konfirmasi BPOM, kita boleh pakai setengah dosis untuk Pfizer dan Moderna sebagai booster, itu kemungkinan kita bisa menghemat anggaran vaksin buat pemerintah tahun depan karena semua booster-nya bisa diperoleh dari donasi," ujarnya dalam diskusi yang disiarkan kanal YouTube Tempodotco, Selasa (28/12/2021).

Budi mengatakan, penelitian tersebut dilakukan menyusul BPOM Amerika Serikat (AS) atau FDA menyetujui penggunaan setengah dosis vaksin Moderna sebagai booster.

Baca juga: Ditemukan Transmisi Lokal Omicron di Indonesia, Apakah Vaksinasi Booster Akan Segera Dilakukan?

Dia menyebutkan, rekomendasi FDA tersebut juga sudah di-endorse BPOM Indonesia agar vaksin Moderna sebaiknya diberikan setengah dosis.

“Nah, kami sekarang sedang tes dengan peneliti dari ITAGI, beberapa orang profesor dari UI, Unpad, UGM untuk meneliti mengenai efektivitas booster, mungkin hasilnya akan keluar final-nya 10 Januari," jelasnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, vaksinasi dosis ketiga atau booster rencananya akan diberikan kepada 30 persen dari total populasi.

"Jadi kita akan dapat 27 Juta orang ekuivalen sekitar 54 juta dosis vaksin karena setengah dosis kita bisa suntik 100 juta lebih dan itu cukup dengan kebutuhan yang ada," ucap dia.

Adapun, pemerintah tengah menggencarkan program vaksinasi sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19 dengan cara memperkuat kekebalan komunitas dan meminimalkan risiko bagi mereka yang terpapar.

Pemerintah juga mengajak semua pihak tidak lengah dan tetap mewaspadai penyebaran virus SARS-CoV-2 dengan disiplin prokes.

Baca juga: Menkes: Stok Vaksin Ada 139 Juta Dosis, Cukup Buat 3-4 Bulan

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 bahkan telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2021 yang menyebutkan, setiap individu yang melaksanakan perjalanan wajib menerapkan dan mematuhi prokes 6M.

Prokes 6M yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, dan menghindari makan bersama.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menkes: Vaksin Moderna dan Pfizer Setengah Dosis untuk Booster Sedang Diteliti".

Penulis: Haryanti Puspa Sari | Editor: Diamanty Meiliana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com