Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KALEIDOSKOP 2021] Patroli Keabadian KRI Nanggala-402 Menjaga Laut Indonesia...

Kompas.com - 28/12/2021, 10:20 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2021 menyisakan duka mendalam bagi bangsa Indonesia, tak terkecuali TNI atas peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 di Perairan Bali.

Kapal buatan Jerman 1978 yang diproduksi galangan Howaldtswerke-Deutsche Werft di Kiel ini sempat mengalami hilang kontak pada Rabu (21/4/2021).

Kapal serang bermotor diesel-listrik tipe U-209 ini kemudian dinyatakan subsunk atau tenggelam di kedalaman 838 meter di pada Sabtu (24/4/2021).

Akibat peristiwa ini, 53 kru gugur.

Baca juga: KRI Nanggala-402 On Eternal Patrol, Selamat Jalan Para Patriot...

Selama operasi pengangkatan KRI Nanggala-402, petugas gabungan melakukan penyelaman sebanyak 20 kali.

Penyelaman ini mengandung risiko besar mengingat bangkai kapal tenggelam di kedalaman 838 meter. Namun, upaya tersebut tetap membuahkan hasil.

Mengutip dari Kompas.id, upaya operasi pengangkatan itu berhasil mengidentifikasi sejumlah bagian kapal selam dan mengangkat puluhan benda.

Seluruh benda dari KRI Nanggala-402 yang ditemukan di dasar laut itu, termasuk dua sekoci (liferaft) yang masing-masing berbobot sekitar 700 kilogram, sudah diserahkan ke TNI AL.

Misi ini juga berhasil mengangkat material-material penting yang merupakan wujud kesuksesan luar biasa dari kinerja tim salvage.

Baca juga: Profil Letkol Laut Heri Oktavian, Komandan KRI Nanggala-402

Foto file. Awak kapal KRI Nanggala 402. Foto diambil di di Dermaga Kapal Selam Komando Armada II, Surabaya, Jawa Timur, Rabu  (20/4/2019)Antara Foto Foto file. Awak kapal KRI Nanggala 402. Foto diambil di di Dermaga Kapal Selam Komando Armada II, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (20/4/2019)

Operasi pengangkatan itu juga mengobservasi dan mengumpulkan gambar serta video keberadaan kapal selam selain menemukan dan mengangkat bagian kapal dari dasar perairan.

Operasi didasari hasil citra temuan KRI Rigel-933 yang kemudian diobservasi kapal Singapura, MV Swift Rescue.

Dari 13 kali operasi bawah laut bersama pihak China, tim mendapatkan gambar dan video bagian kapal lebih lengkap.

Adapun bagian KRI Nanggala-402 yang sudah teridentifikasi dan diketahui posisinya adalah haluan (bow section), anjungan (sail section), dan buritan (stern section).

Namun, letak bagian-bagian kapal selam itu terpantau berjarak. Haluan dan anjungan terpantau berjarak 107 meter, sedangkan buritan dan anjungan terpisah 36 meter.

Baca juga: Akhir Kisah Upaya Pengangkatan Kapal Selam KRI Nanggala-402...

Lokasi haluan kapal selam dan titik acuan perkiraan kedaruratan (datum) sekitar 47 meter.

Dasar perairan digambarkan berlumpur. Sejumlah barang dan bagian kapal selam ditemukan dalam kondisi tertimbun lumpur.

Hasil observasi bawah laut juga menemukan adanya area yang belum teridentifikasi dan diperkirakan sebagai kawah (crater) di dasar perairan dengan diameter 36 meter dan kedalamannya diperkirakan 10-15 meter.

Berakhirnya operasi ini menjadi puncak upaya seluruh petugas menyelamatkan sisa-sisa dari peristiwa KRI Nanggala-402.

Kini, bangkai KRI Nanggala-402 bersemayam dengan seluruh kru Hiu Kencana di samudera keabadian.

Orangtua Komandan Kapal Selam KRI Nanggala 402 Letkol (P) Heri Oktavian, Murhaleni (jilbab oranye) saat menerima kunjungan Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad, Sabtu (24/4/2021) malam.KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Orangtua Komandan Kapal Selam KRI Nanggala 402 Letkol (P) Heri Oktavian, Murhaleni (jilbab oranye) saat menerima kunjungan Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad, Sabtu (24/4/2021) malam.

Pesan Komandan Nanggala-402

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com