JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, obat alternatif Covid-19 Molnupiravir produksi perusahaan farmasi Merck dijadwalkan tiba di Indonesia pada akhir tahun 2021.
Budi mengatakan, Molnupiravir sudah mendapat izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Amerika Serikat atau FDA.
"Molnupiravir harusnya akhir tahun ini sudah terbang karena kita impor," kata Budi di gedung Kementerian Dalam Negeri di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (27/12/2021).
Baca juga: Pil Covid Molnupiravir MSD Akhirnya Kantongi Izin FDA
Budi mengatakan, Obat Molnupiravir bisa memberikan proteksi mencapai 50 persen.
Namun, kata dia, dari hasil pemantauan di lapangan proteksi obat tersebut menurun dari 50 persen menjadi sekitar 40-30 persen.
Budi mengatakan, saat ini obat Molnupiravir sedang berproses di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI untuk mendapatkan izin penggunaan darurat agar dapat digunakan pada awal Januari 2022.
"Sehingga diharapkan bulan Januari kita siap pakai, jadi datang di akhir tahun," ujarnya.
Baca juga: Kemenkes Siapkan RS hingga Molnupiravir Antisipasi Penyebaran Omicron
Lebih lanjut, Budi menambahkan, selain Molnupiravir, pil Covid-19, Paxlovid produksi Pfizer juga telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM Amerika Serikat atau FDA.
Ia mengatakan, Paxlovid dapat memberikan proteksi 90 persen, namun hasil tes di lapangan proteksi obat tersebut menurun.
"Kalau plaxlovid bisa 90 persen proteksi di tes di lapangan turun 80-75 persen," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.