Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Penyebaran Omicron Cepat, Kasus Kematian akibatnya Lebih Rendah

Kompas.com - 27/12/2021, 07:56 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, meski penyebaran varian baru virus Corona B.1.1.529 atau Omicron sangat cepat, kasus kematian akibat varian tersebut lebih rendah dibandingkan varian Delta.

"Berita baiknya, meski penyebaran terjadi cepat, data-data dari negara lain menunjukkan varian Omicron menyebabkan kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan varian Delta," kata Luhut dalam konferensi pers terkait Penanganan Pandemi Covid-19 secara virtual, Senin (27/12/2021).

Luhut mengatakan, studi di Inggris menunjukkan bahwa penularan varian Omicron menjadikan risiko perawatan di rumah sakit lebih rendah dari varian Delta.

Baca juga: Menanti Langkah Pemerintah di Tengah Kemunculan Omicron dan Tingginya Mobilitas Penduduk Saat Natal-Tahun Baru

Bahkan, kata dia, kasus Covid-19 di Afrika Selatan sudah menunjukkan tren penurunan.

"Per kemarin, penyebaran Omicron semakin luas dan telah terdeteksi di 115 negara dunia dengan total kasus mencapai lebih dari 184.000," ujar dia.

Meski demikian, Luhut meminta masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati karena kasus Covid-19 anak akibat penularan varian Omicron mengalami peningkatan.

Oleh karena itu, ia meminta orangtua untuk memulai vaksinasi Covid-19 untuk anak.

Luhut juga mengatakan, total kasus Covid-19 dari varian Omicron di Indonesia mencapai 46 dan hampir semuanya. merupakan pelaku perjalanan luar negeri.

Baca juga: Dalam 11 Hari, Kasus Covid-19 Varian Omicron Bertambah 45

Oleh sebab itu, ia meminta masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri jika bukan untuk keperluan mendesak.

"Jika hanya ingin liburan, pergilah ke berbagai tempat wisata di domestik. Selain lebih aman dari serangan Omicron, tempat wisata domestik tidak kalah cantik dengan tempat wisata di luar negeri," kata Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com