Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

As'ad Ali Gugur, Bursa Caketum PBNU Sisakan Yahya Staquf vs Said Aqil Siradj

Kompas.com - 24/12/2021, 06:49 WIB
Mutia Fauzia,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) berlanjut ke putaran kedua.

Dua calon yang akan melanjutkan pada proses pemilihan ketua umum PBNU putaran kedua yakni Said Aqil Siradj sebagai petahana dan Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya.

Berdasarkan hasil perhitungan bakal calon, Gus Yahya mendapatkan 327 suara dan Said Aqil mendapatkan 203 suara.

Nama lain yang juga disebutkan dalam proses pemungutan suara dalam memilih calon ketua umum PBNU yakni As'ad Said Ali dan Murzaki Mustamar dengan masing-masing suara yang diperoleh sebanyak 17 dan 2 suara.

Baca juga: Yahya Cholil Staquf dan Said Aqil Siradj Dapat Tiket Maju Pemilihan Ketum PBNU

Baik Said Aqil dan Gus Yahya pun bersedia untuk mengikuti proses pemungutan suara putaran kedua.

"Dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi calon ketua umum Pengurus Besar NU," ujar Gus Yahya seperti dikutip dalam tayangan Pemilihan Ketua Umum PBNU di TVNU, Jumat (24/12/2021).

Said Aqil juga menunjukkan kesediaannya untuk maju sebagai calon ketua umum PBNU pada proses pemilihan ketua umum PBNU berikutnya.

Baca juga: Terpilih Jadi Rais Aam PBNU, Miftachul Akhyar: Rasanya Seperti Salah Minum Obat

"Dengan ini dan dengan berdasarkan menghargai suara muktamirin, maka saya bersedia untuk maju menjadi calon ketua umum. Dalam pemilihan itu pasti ada yang menang dan kalah, dua hal yang wajar," ujar dia.

Setelah dilakukan pernyataan kesediaan oleh kedua calon menyatakan ketersedian atas pencalonan tersebut, Ketua Steering Comittee Muktamar ke-34 NU Muhammad Nuh mengatakan, pimpinan sidang akan berdialog dengan rais aam yang sebelumnya telah terpilih untuk memberikan rekomendasi serta meminta persetujuan terkait dua calon tersebut.

Bila telah mendapatkan persetujuan oleh rais aam, maka proses pemilihan ketua umum PBNU tahap berikutnya bakal dilakukan.

"Kami pimpinan sidang akan silaturahim dengan rais aam terpulih untuk memberikan rekomendasi atau persetujuan tentang dua calon yang tadi alhamdlillah beliau berdua sudah menyampaikan kesediaannya sebagai calon," kata M Nuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com