JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama menjalin kerja sama dengan BUMN dan perusahaan swasta dalam upaya mendorong implementasi kemandirian ekonomi pesantren.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuka acara "Pesantren Economic Forum" yang bertajuk "Membangun Kemandirian Ekonomi Pesantren melalui Kolaborasi Indonesia Inc" pada Rabu (15/12/2021).
Ia mengatakan, kemandirian pesantren bisa terwujud jika mendapatkan dukungan banyak pihak, terutama dari dunia usaha.
"Sekalipun Kementerian Agama telah memberikan bantuan modal usaha melalui bantuan inkubasi bisnis pesantren, dukungan dari dunia usaha masih tetap diperlukan. Dukungan bisa dalam bentuk modal usaha atau bentuk dukungan yang lainnya," ujar Yaqut dikutip dari keterangan pers, Rabu (16/12/2021).
Baca juga: Kasus Guru Perkosa Santriwati, PBNU: Perilaku Herry Wirawan Jauh dari Akhlak Pesantren
Menurut Yaqut, dukungan dunia usaha akan mempercepat akselarasi pesantren dalam mewujudkan dan mengembangkan ekosistem bisnis yang produktif di pesantren dan lingkungan sekitarnya.
Ia pun berharap sinergi yang terjalin antara Kemenag, BUMN, dan swasta ini tak berhenti pada tingkat diskusi, tapi juga harus dieksekusi.
"Saya meyakini jika kita bisa konsisten, pada waktunya nanti unit-unit bisnis yang ada di pesantren akan menjadi penggerak sekaligus daya ungkit bagi ekonomi nasional, sebagaimana yang diharapkan Presiden Joko Widodo. Jadi ini memerlukan kolaborasi yang baik," ujar dia.
Baca juga: Marak Kekerasan Seksual di Lingkungan Keagaamaan, Cak Imin Minta Pesantren Diawasi Ketat
Dalam kesempatan itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan, program kemandirian pesantren ini tidak berhenti pada tahun 2021.
Dia menuturkan, program akan terus berlanjut hingga 2024 sesuai dengan peta jalan kemandirian pesantren. Sementara itu, pada 2021 ini, Kemenag telah menyalurkan bantuan inkubasi bisnis Rp 37,4 miliar kepada 105 pesantren melalui program tersebut.
"Kami berharap bantuan stimulan tersebut, pesantren dapat membangun dan mengembangkan unit bisnisnya sesuai dengan business plan yang telah disusun. Sekaligus akan semakin banyak terwujud pesantren yang mandiri, berdaya, dan memberdayakan," kata Ramdhani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.