Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu Pastikan 11 WNI Tewas karena Kecelakaan Kapal di Perairan Malaysia, Identitas Belum Diketahui

Kompas.com - 15/12/2021, 17:35 WIB
Mutia Fauzia,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah kapal yang ditumpangi Warga Negara Indonesia (WNI) tenggelam di perairan Johor, Malaysia, pada diri hari tadi, Rabu (15/12/2021).

11 WNI dinyatakan tewas dan 14 lainnya ditemukan selamat.

Berdasarkan informasi Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, kejadian tenggelamnya kapal diduga karena cuaca buruk di kawasan perairan tersebut.

"KJRI Johor Bahru telah menerima informasi awal dari Otoritas Malaysia mengenai kejadian boat tenggelam yang membawa penumpang diduga WNI pada Rabu dini hari tanggal 15 Desember 2021 sekitar pukul 05.00 waktu setempat, pada posisi sekitar 0,3 NM sebelah tenggara Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor. Kecelakaan diduga karena cuaca buruk di sekitar lokasi kejadian," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha kepada Kompas.com.

Baca juga: 11 WNI Tewas dan 27 Orang Hilang Setelah Kapal Tenggelam di Malaysia

Hingga kini, identitas 11 jenazah WNI tersebut belum diketahui.

Ia pun mengatakan, sejauh ini belum diketahui secara pasti jumlah WNI yang berada di kapal tersebut.

"Menindaklanjuti informasi tersebut, Tim KJRI Johor Bahru segera mendatangi lokasi kejadian dan Rumah Sakit Sultanah Aminah Johor Bahru untuk identifikasi dan penanganan korban," lanjut dia.

Melansir dari AFP, kapal tenggelam menyebabkan 11 migran asal Indonesia tewas, 27 orang lainnya diyakini hilang.

Korban tewas dan hilang dalam kecelakaan kapal di Malaysia itu diduga pekerja migran ilegal atau imigran gelap.

Secara keseluruhan, kapal diyakini membawa 60 orang migran.

Baca juga: Aturan Masuk Indonesia bagi WNI dan WNA yang Tiba di Bandara Soekarno-Hatta

“Tentara yang berpatroli menemukan mayat tujuh pria dan empat wanita di pantai,” kata kepala penjaga pantai Laksamana Mohamad Zubil Mat Som kepada AFP.

Sementara, 20 pria dan dua wanita lainnya ditemukan hidup setelah melakukan perjalanan dari pulau terdekat di Indonesia.

Saat ini, mereka berada dalam pengamanan. Penumpang perahu yang hilang diyakini telah melarikan diri ke persembunyian atau tenggelam. Pihak berwenang Malaysia dilaporkan telah mengerahkan perahu dan pesawat untuk menemukan mereka.

"Kami sangat menyesalkan tragedi mematikan ini," kata Mohamad Zubil.

Ia juga mendesak para migran untuk tidak memasuki Malaysia secara ilegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Sholat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Sholat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com