Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi ke Kapolri: Hati-hati Kapoldamu, kalau Kasus Covid-19 Naik, Saya Perintah Ganti

Kompas.com - 03/12/2021, 14:40 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menceritakan salah satu strategi dalam mengatasi lonjakan kasus Covid-19.

Salah satunya dengan memberi ultimatum kepada kapolri untuk bisa memaksimalkan kinerja para kapolda selama pandemi.

Apabila kapolda tak bisa mengendalikan penularan Covid-19, Jokowi menegaskan akan segera menggantinya. 

"Pada kesempatan yang baik ini saya ingin sampaikan ucapan terima kasih sebesar besarnya pada jajaran Polri dan TNI yang betul-betul saya liat pelaksanaan di lapangan mati-matian karena juga takut dicopot kalau tidak bisa mengendalikan (Covid-19) di provinsinya, di kotanya, di kabupatennya," ujar Jokowi saat memberikan arahan kepada para Kepala Satuan Kerja di Badung, Bali, yang disiarkan secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (3/12/2021)

"Saya sudah titip kepada kapolri, hati-hati kapoldamu, kalau kira-kira (kasus positif) naik terus, saya akan perintah untuk ganti. Ternyata (kasusnya) turun, turun, turun, turun, artinya semua takut dicopot," kata dia. 

Baca juga: Sidak ke Terminal BBM di Bali, Jokowi: Bagaimana Stok BBM?

Dia mengungkapkan, pada Juli lalu kasus harian Covid-19 bisa mencapai di atas 56.000 kasus.

Kemudian pada Kamis (2/12/2021) kemarin penambahan kasus harian sebesar 311 kasus.

"Ini sebuah capaian yang luar biasa. Dan tidak semua negara mampu seperti ini," ungkap Jokowi.

"Ini negara besar sekali. Gede banget. Tapi bisa mengendalikan itu. Itu yang kita harus benar-benar bersyukur," kata dia.

Saat ini Indonesia bersama-sama dengan China, India, Jepang, dan Taiwan berhasil masuk ke status Level 1 untuk penularan Covid-19.

Akan tetetapi, Kepala Negara mengingatkan bahwa ancaman Covid-19 belum berakhir.

Baca juga: Jokowi ke Polisi: Lindungi dan Bantu yang Lemah dan Terpinggirkan dalam Hukum...

Jokowi mengingatkan bahaya varian baru B.1.1.529 atau varian Omicron.

"Kita boleh bersyukur, boleh berbangga tapi tetap harus waspada. Hati-hati yang namanya sekarang ancaman gelombang keempat varian Omicron. Tadi pagi saya dapat kabar sudah sampai ke Singapura," ujar dia. 

"Utamanya polda-polda.yang berjaga-jaga dengan perbatasan negara-negara lain. Karena yang membawa bisa orang-orang asing, bule-bule, tetapi juga bisa WNI kita sendiri. Utamanya tenaga kerja kita dari luar waktu masuk kembali saat pulang kampung. Hati-hati," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com