Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Banyak Pekerjaan Jadi Usang, Materi Belajar Harus Update

Kompas.com - 25/11/2021, 11:08 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta perguruan tinggi selalu memperbarui materi dan metode pembelajarannya untuk mahasiswa.

Sebab, dengan perkembangan teknologi yang kian pesat, belakangan banyak pengetahuan, keterampilan, dan pekerjaan yang menjadi usang.

"Di dunia yang penuh disrupsi sekarang ini banyak pengetahuan, ketrampilan, dan pekerjaan yang menjadi tidak relevan lagi, yang menjadi usang. Tetapi juga banyak pekerjaan baru yang memberikan peluang serta pengetahuan dan keterampilan baru yang dibutuhkan," kata Jokowi saat membuka Dies Natalis 15 Tahun Univesritas Multimedia Nusantara (UMN) secara daring, Kamis (25/11/2021).

"Oleh karena itu, materi dan metode pembelajaran harus selalu di-update, harus diperbaharui sesuai dengan perkembangan zaman," tuturnya.

Baca juga: Hari Guru Nasional, Jokowi: Kerja Keras Akhiri Pandemi, Pulihkan Pendidikan

Menghadapi disrupsi-disrupsi ini, Jokowi meminta perguruan tinggi memperkuat perspektif technopreneur.

Mahasiswa harus mampu memecahkan masalah sosial, kemanusian, dan masalah kebangsaan dengan memanfaatkan teknologi secara inovatif dan berkewirausahaan. Namun, perspektif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan juga harus diperhatikan.

Menurut Presiden, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang berwawasan kewirausahaan serta berkelanjutan merupakan kunci untuk menjadi negara maju.

"Kita harus secepatnya keluar dari jebakan negara pengekspor bahan mentah dan secepatnya memperkokoh industrialisasi hijau, memanfaatkan green technology," ucapnya.

Baca juga: Kisah Inspiratif 3 Guru Hadapi Tantangan Teknologi di Tengah Pandemi

Jokowi ingin pembangunan di Indonesia memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian nasional. Ia ingin lapangan kerja semakin diperluas.

Dengan demikian, angka pengangguran dan kemiskinan dapat terus ditekan.

Untuk mencapai target-target tersebut, Jokowi mengajak jajarannya dan seluruh pihak berkontribusi.

Ia menyebutkan, kolaborasi antara perguruan tinggi dengan industri dan masyarakat luas menjadi sangat penting.

"Kita butuh para peneliti dan ilmuwan hebat, tetapi kita butuh para entrepreneur, para technopreneur yang sangat banyak, yang merintis diri menjadi industriawan hebat dan menjadikan indonesia menjadi negara industri yang berpengaruh," kata dia.

Baca juga: Link Download Twibbon Hari Guru Nasional 2021 dari Kemendikbud Ristek

Presiden pun berharap ke depan perguruan tinggi di Tanah Air semakin serius bergerak ke arah pembangunan nasional.

Ia yakin 8 juta mahasiswa di Indonesia akan menjadi kekuatan besar untuk menggerakkan transformasi indonesia.

"Menjadikan Indonesia negara industri yang inklusif, berkeadilan dan berkelanjutan, menjadi Indonesia maju yang kita cita-citakan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com