JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang Muhammad Rahmad mempertanyakan pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengaku diingatkan oleh seniornya di TNI terkait ambisi Kepala Staf Presiden Moeldoko merebut Demokrat.
Rahmad pun meminta Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa untuk mengungkap sosok senior AHY di TNI yang memberikan masukan kepada AHY selaku ketua umum partai oposisi pemerintah itu.
"Kami justru sangat ingin minta konfirmasi ke Panglima TNI, Bapak Jenderal Andika Perkasa. Siapakah petinggi TNI yang rajin memberi masukan kepada AHY, ketua umum partai oposisi pemerintah itu?" kata Rahmad dalam keterangan tertulis, Kamis (25/11/2021).
"Sejak kapan TNI mencampuri urusan partai politik Demokrat yang standing politiknya saat ini adalah oposisi pemerintah?" kata Rahmad lagi.
Baca juga: Cerita AHY Diperingatkan Senior soal Ambisi Moeldoko Rebut Demokrat
Menurut Rahmad, Andika harus menjelaskan kepada publik dengan mengungkapkan fakta-fakta mengenai pernyataan AHY tersebut, apakah benar atau tidak.
Jika memang benar, Rahmad meminta agar ada penjelasan mengenai motif petinggi TNI rajin memberi masukan kepada AHY.
Rahmad mengatakan, hal ini penting dan perlu diketahui publik karena AHY telah menyampaikannya secara terbuka serta agar TNI tidak tercemar nama baiknya.
"Jangan sampai isu keterlibatan petinggi TNI di politik praktis Partai Demokrat yang menjadi oposisi pemerintah ini sampai membahayakan keamanan dan masa depan kita bernegara," ujar Rahmad.
Baca juga: Menanti Babak Baru Drama Kudeta Demokrat Setelah Gugatan Moeldoko Tak Diterima PTUN
Sebelumnya, AHY mengatakan, dirinya pernah diperingatkan oleh sejumlah seniornya di TNI bahwa Moeldoko akan menghalalkan segala cara untuk merebut Partai Demokrat.
"Saya pribadi sempat diberi peringatan oleh senior-senior saya di TNI, KSP Moeldoko tidak akan berhenti sampai keinginannya tercapai. KSP Moeldoko akan melakukan langkah apapun, bahkan menghalalkan segala cara. Termasuk upaya yang senior saya katakan, upaya membeli hukum," kata AHY dalam pernyataan pers, Rabu (24/11/2021).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.