Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Dilayani dengan Baik Saja Investor Belum Tentu Datang, apalagi Tak Dilayani

Kompas.com - 24/11/2021, 12:29 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta semua pemerintah daerah memberikan pelayanan yang baik kepada para investor.

Ia mengaku senang ada daerah yang sudah baik dalam melayani investor, seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat. 

"Saya senang, tadi ada kementerian, lembaga provinsi, kabupaten, kota yang mendapatkan anugerah untuk investasi baik realisasi investasi maupun urusan perizinan. Urusan pelayanan perizinan bagus, seperti tadi di Jawa Tengah, tetapi realisasi investasi bagus di Jawa Barat," ujar Jokowi saat memberikan sambutan Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi Tahun 2021 di kawasan SCBD, Jakarta, Rabu (24/11/2021).

"Artinya apa, belum tentu kita layani dengan baik itu investor akan datang, apalagi tidak dilayani. Benar tidak? Dilayani saja belum tentu investor datang, mau berinvestasi, apa lagi tidak dilayani dengan baik," kata dia.

Baca juga: Jokowi: Tanpa Kita Bisa Kendalikan Covid-19, Jangan Harap Ada Pertumbuhan Ekonomi

Oleh karena itu, Jokowi meminta pola-pola lama dalam pelayanan mulai ditinggalkan.

Kepala Negara meminta pelayanan terbaik harus diberikan kepada semua investor, baik yang besar maupun investor kecil.

"Yang namanya usaha-usaha kecil itu juga investor, jangan keliru. Investor yang sedang juga layani dengan baik, investor yang gede juga layani dengan baik. Investor yang kecil usaha kecil itu layani dengan baik," ucap dia. 

"Izin berikan semua, gratis, antarkan ke rumah. Itu pelayanan. Berikan target ke PTSP misalnya, gubernur, bupati, wali kota beri target tahun ini, misalnya 10.000 usaha kecil berikan izin gratis," kata dia. 

Baca juga: Jokowi: Waspada Pandemi Gelombang 3, Covid-19 di Eropa Sedang Tinggi-tingginya

Menurut Jokowi, jika usaha kecil telah memiliki izin usaha, akan lebih mudah mengakses ke lembaga keuangan dan perbankan.

Jika iklim investasi seperti ini muncul, yang terjadi adalah peredaran uang akan semakin banyak.

"Tetapi kalau ada yg bertanya kepada saya. Investasi apa sih sebetulnya sekarang ini yang dibutuhkan? Investasi yang memiliki nilai tambah tinggi. Tidak bisa lagi kita sekarang ini mengekspor bahan-bahan mentah, mengekspor raw material," kata Jokowi.

"Giring investor untuk membuat barang itu menjadi barang jadi, bahan mentah itu menjadi barang jadi. Kalau enggak mau barang jadi, ya sudah setengah jadi minimal. Ini yang bolak balik saya sampaikan transformasi ekonomi yang kita inginkan di situ," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com