Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Akan Investigasi Langsung Dugaan Kekerasan ke Lapas Narkotika Yogyakarta

Kompas.com - 08/11/2021, 16:30 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan melakukan investigasi langsung ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Yogyakarta.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyampaikan, investigasi itu penting dilakukan untuk membuktikan dugaan kekerasan di lapas tersebut.

“Kami berencana minggu ini akan ke Yogyakarta, melihat langsung, menggali berbagai keterangan, sehingga apa yang sebenarnya terjadi semakin terang benderang,” kata Anam dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat dikutip dari siaran di YouTube Humas Komnas HAM, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Soal Dugaan Kekerasan di Lapas Narkotika Yogyakarta, Kemenkumham DIY Tunggu Penyelidikan Komnas HAM

Dugaan kekerasan ini mencuat ketika sejumlah eks narapidana melaporkan pada Ombudsman DIY telah mendapat tindakan kekerasan hingga pelecehan seksual oleh petugas Lapas Narkotika Yogyakarta.

Namun demikian, Anam juga mengapresiasi Kantor Wilayah Kemenkumham Yogyakarta yang berkomitmen untuk menyelesaikan perkara ini.

Dalam pertemuan dengan Kakanwil Kemenkumham DIY Budi Situngkir hari ini, Anam menyebut pihaknya akan mendapatkan seluruh data dan akses bebas untuk melakukan pemeriksaan.

“Yang menarik adalah sikap keterbukaan Kakanwil (Kemenkumham) di sana. Teman-teman semuanya, khususnya yang disampaikan Pak Budi tadi berkomitmen untuk memberikan semua informasi, semua dokumen, dan mempersilakan kami ke lapangan,” ucap dia.

Di sisi lain, Budi menegaskan, jika ada kesalahan atau tindakan berlebihan dari petugas lapas dalam proses pengamanan, pihaknya terbuka dengan berbagai masukan dan akan menunggu proses penyelidikan Komnas HAM.

“Dalam proses itu mungkin ada kesalahan, atau tindakan-tindakan yang berlebihan, kami akan serahkan pada teman-teman Komnas HAM,” ucap dia.

Baca juga: 5 Petugas Ditarik dari Lapas Narkotika Yogyakarta karena Ospek Napi Baru, Termasuk Kepala Pengamanan

Sejumlah eks narapidana narkotika melaporkan telah mendapatkan tindakan kekerasan hingga pelecehan seksual dari petugas Lapas Narkotika Yogyakarta.

Buntut perkara ini, saat ini Kemenkumham DIY telah mencopot 5 orang petugas keamanan lapas yang diduga terlibat.

Selain itu, pada Rabu (3/11/2021), kuasa hukum terduga korban Anggara Adiyaksa mengungkapkan korban telah bertambah hingga 46 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com