Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Harap Indonesia Bisa Produksi Obat Covid-19 Pil Molnupiravir

Kompas.com - 08/11/2021, 16:00 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito berharap Indonesia bisa ikut memproduksi obat Covid-19 yakni pil Molnupiravir buatan perusahaan Merck, Amerika Serikat.

Dalam rapat bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin serta Komisi IX DPR RI, Penny menyambut baik kabar adanya pil Molnuvirapir tersebut.

“Tentunya kita bergembira ada obat Molnupiravir, tentunya ke depan kesempatan untuk kita bisa juga melakukan produksi sendiri,” kata Penny di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (8/11/2021).

Baca juga: Luhut Sebut RI Negosiasi untuk Dapat Lisensi Pil Obat Covid-19 Molnupiravir

Lebih lanjut, Penny mengatakan, saat ini BPOM sudah dihubungi oleh beberapa pihak yang menjadi tempat produksi pil Molnupiravir ini.

“Yaitu dari India salah satunya yang akan mendaftarkan untuk Molnupiravir ini,” imbuh dia.

Dalam kesempatan yang sama, Menkes Budi menjelaskan, pil Molnupiravir adalah obat yang diberikan kepada pasien Covid-19 bergejala ringan atau memiliki saturasi di atas angka 95.

Berdasarkan data yang diterimanya, hasi uji klinis yang dilakukan di luar negeri dari pil ini membuat sekitar 50 persen pasien sembuh dan tidak harus dirawat di rumah sakit.

Budi mengatakan, pil Molnupiravir buatan Merck ini sudah memberikan lisensinya untuk 8 pabrik di India.

Indonesia sendiri, menurutnya, kini tengah melakukan pendaftaran untuk mendapatkan lisensi produksi pil molnupiravir tersebut. Saat ini, proses tersebut sudah ada di tahap finalisasi.

“Jangka menengahnya saya berharap, sekarang kita lagi apply license, license bisa lewat Merck atau United Nation,” ucap Budi.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, RI Beli 1 Juta Pil Molnupiravir Desember 2021

Selain itu, Budi mengatakan, Indonesia juga akan membeli skeitar 600 ribu sampai 1 juta pil molnupiravir di bulan Desember mandating.

Pembelian pil tersebut dilakukan guna mengantisipasi apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19 di akhir tahun 2021.

“Rencananya kita akan beli dulu sementara 600 ribu sampai 1 juta tablet bulan Desember. Jadi mempersiapkan diri,” kata Budi.

“Mudah-mudahan tidak terjadi (kenaikan kasus), tapi kalau terjadi seegaknya kita punya stok obatnya dulu,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com