Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Yaqut Tegaskan Akan Terus Perhatikan Pondok Pesantren

Kompas.com - 03/11/2021, 13:34 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menegaskan, kementeriannya akan terus memperhatikan pondok pesantren.

Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan pada Dialog Kebangsaan, Kesejahteraan, dan Kemandirian Pesantren.

"Ini bagian dari afirmasi pemerintah terhadap jasa-jasa pesantren dan santri yang telah memperjuangkan negara dan bangsa," kata Yaqut dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (3/11/2021).

Baca juga: Hujan Kritik Setelah Menag Yaqut Sebut Kemenag Hadiah untuk NU

Menurut Yaqut, jasa pesantren, kiai dan santri, dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia sangat besar.

Dia mengatakan, para santri dan kiai terjun langsung dalam menghalau penjajah di Indonesia.

Namun, Yaqut menyayangkan buku-buki sejarah belum mengungkap perjuangan santri dalam melawan penjajah meski, saat ini perhatian pemerintah ke pesantren mulai terlihat.

"Tapi setelah Presiden Jokowi, dengan lahirnya UU Pesantren, Perpres Nomor 82 Tahun 2021 tentang dana abadi pesantren, rekognisi terhadap dunia pesantren mulai kelihatan," ujar dia.

Baca juga: Menag Sebut Kemenag Hadiah untuk NU, Wasekjen PKS: Harusnya Pak Yaqut Lebih Bijak

Yaqut mengatakan, berdasarkan data per 12 Oktober 2021 jumlah pesantren mencapai 34.632 dengan jumlah santri sebanyak 4.766.394 orang sebagai santri mukim.

Sementara, lembaga Pendidikan kegamaan Islam berupa Pendidikan Al Quran memiliki ada 164.429 lembaga dengan jumlah santri sebanyak 7.968.825 dan 85.808 Madrasah Diniyah Takmiliyah dengan total 5.819.292 santri.

Adapun total santri baik yang ada di pesantren maupun di lembaga Pendidikan keagamaan Islam sebanyak 18.554.511 orang.

Baca juga: Kemenag Hadiah untuk NU, Sekjen PBNU: Dengan Segala Hormat, Menag Kurang Bijaksana...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com