JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengajak masyarakat Indonesia untuk bersama mendoakan kesembuhan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang didiagnosis mengidap kanker prostat stadium awal.
"Mari kita sama-sama memberikan doa terbaik agar Bapak Susilo Bambang Yudhoyono segera diberikan kesembuhan, diangkat penyakitnya, dan proses pengobatannya diberikan kelancaran," kata Muhaimin dalam keterangan kepada Kompas.com, Rabu (3/11/2021).
Muhaimin merupakan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di era Presiden SBY periode 2009-2014.
Baca juga: Cepat Sembuh, Pak SBY...
Muhaimin mengapresiasi dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap pengobatan SBY di luar negeri dengan melibatkan tim dokter kepresidenan untuk mendampingi pengobatan.
Selain itu, pria yang akrab disapa Cak Imin ini menyoroti SBY yang menghubungi langsung Jokowi terkait rencana berobat ke luar negeri.
"Ini menunjukkan adanya hubungan yang terjaga dengan sangat baik antara Pak Jokowi sebagai Presiden dan Pak SBY sebagai mantan presiden. Ini tentu menjadi teladan bagi kita semua," ucap Cak Imin.
SBY didiagnosis mengidap kanker prostat stadium awal setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter Indonesia.
Kabar tersebut pertama kali diungkapkan oleh Staf Pribadi SBY, Ossy Dermawan kepada awak media.
Ossy mengatakan, SBY telah menyampaikan kepada Jokowi terkait kondisi kesehatannya.
"Sesuai dengan etika dan tata krama yang dianut Bapak SBY. Beliau sudah menelepon Bapak Presiden Jokowi untuk melaporkan rencana berobat ke luar negeri," kata Ossy dalam keterangannya, Selasa (2/11/2021).
Baca juga: SBY Akan Jalani Perawatan di AS Selama 1,5 Bulan
Sementara itu, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan mengungkapkan, SBY akan menjalani perawatan terkait kanker prostat di Minneapolis, Amerika Serikat, selama 1,5 bulan.
Syarief menyebut, masa perawatan SBY di Amerika Serikat cukup lama karena dokter memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk terus memonitor kondisi kesehatan SBY.
"Cukup lama sih ya karena memerlukan check-up, kemudian perawatan, kemudian check-up lagi, kurang lebih 1,5 bulan," kata Syarief di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.