Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rachel Vennya Bantah Karantina di Wisma Atlet, Ini Kata Kemenkes

Kompas.com - 19/10/2021, 15:04 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, belum tahu kebenaran atas pernyataan selebgram Rachel Vennya yang membantah sempat karantina di Wisma Atlet.

Kemenkes menunggu hasil investigasi Satgas Karantina dalam hal ini Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) Kodam Jaya terkait pernyataan

"Kita tunggu hasil investigasi dari Satgas Karantina," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/10/2021).

Baca juga: Tak Ingin Kasus Rachel Vennya Terulang, Kemenkes Minta Aparat Keamanan Tegakkan Aturan Karantina

Senada dengan Nadia, Kasubdit Karantina Direktorat Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Imran Prambudi meminta semua pihak menunggu hasil investigasi dari Satgas Karantina.

"Kita tunggu hasil penelusurannya," ujar Imran.

Imran menjelaskan, proses karantina bagi pelaku perjalanan internasional umumnya dikawal oleh Satgas yang bertugas di bandar udara dan akan langsung diarahkan untuk langsung melakukan karantina.

"Keluar dari bandara, mereka (pelaku perjalanan internasional) diawasi oleh satgas pengamanan bandara untuk naik sarana transportasi yang sudah ditentukan untuk dibawa ke Wisma atau di hotel," ujarnya.

Baca juga: Rachel Vennya Kabur dari Karantina, Satgas: Proses Hukum Berjalan

Lebih lanjut, Imran mengatakan, pengawasan karantina para pelaku perjalanan internasional menjadi tanggung jawab Satgas yang terdiri dari TNI dan sektor kesehatan.

"Dan kalau karantina di hotel, pihak manajemen hotel juga mempunyai tanggung jawab, karena penunjukan hotel ini mereka juga tanda tangan pakta integritas," ucap dia.

Rachel Vennya sebelumnya mengakui telah melanggar peraturan karantina yang telah ditetapkan pemerintah.

Dia mengaku bersalah tidak menjalani karantina setelah sampai di Indonesia sepulang dari Amerika Serikat.

"Aku salah dan aku lalai dalam melalukan kewajiban aku sebagai warga Indoenesia. (Malu) banget sih," kata Rachel Vennya.

Baca juga: Satuan Intel Kogasgabpad Covid-19 Selidiki Oknum TNI yang Bantu Rachel Vennya Kabur


Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com