JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengingatkan tentang empati agar bangsa Indonesia tetap utuh menjaga persatuan.
Hal tersebut disampaikan Yaqut di acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tingkat kenegaraan Tahun 1443 Hijriyah secara hybrid, Senin (18/10/2021) malam.
"Empati ini mungkin buat sebagian orang adalah hal yang tidak berarti, tapi dengan empati kita bisa bersatu, bisa saling mengerti, saling memahami dan sekali lagi ini adalah hal yang diajarkan Baginda Rasulullah SAW," kata Yaqut, dikutip dari siaran pers.
Menurut dia, dalam situasi seperti sekarang ini bersyukur lebih baik dilakukan dibandingkan mencari-cari perbedaan.
Kemudian, untuk mensyukuri perbedaan maka diperlukan empati yang dimiliki masing-masing individu.
Baca juga: Peringatan Maulid Nabi, Wapres Singgung Soal Prioritas Pemerintah Siapkan SDM
Hal tersebut dinilainya sebagai salah satu ajaran Nabi Muhammad SAW.
"Empati yang ditebarkan kepada semua umat akan memperkuat silaturahmi," kata dia.
Selain berempati, ujar Yaqut, Rasulullah juga memberikan teladan dalam mengelola perbedaan.
Terlebih, Rasulullah merupakan sosok yang penuh kasih sayang dan mampu merangkul semua perbedaan. Termasuk menempatkan hak-hak asasi sebagai dasar relasi sosial.
“Di bawah kepemimpinannya, kita menyaksikan harmoni Madinah yang begitu indah meski dihadapkan pada keragaman agama, budaya, dan keyakinan,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.