Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perludem: Pemilu 2024 Akan Jadi yang Paling Rumit dan Kompleks Sepanjang Sejarah

Kompas.com - 15/10/2021, 17:14 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menilai, Pemilu 2024 akan menjadi pemilu paling rumit dan kompleks dalam sejarah di Indonesia.

Sebab, menurut dia, sejak tahap awal, penentuan pelaksanaan tanggal Pemilu saja sudah menjadi polemik ketika pemerintah, DPR, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak satu suara.

"Ini adalah agenda elektoral paling besar, paling rumit, paling kompleks sepanjang sejarah Indonesia, tetapi justru permulaannya agak kurang kondusif ya, karena tadi, tarik ulur hari pemungutan suara melahirkan dinamika yang membawa kontroversi dan spekulasi baru dan justru kontraproduktif," kata Titi dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Survei Kedai Kopi, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Prediksi Tiga Poros pada Pemilu 2024, PPP Tertarik Dekati Nasdem dan PAN

Menurut Titi, ada anomali yang terjadi menjelang Pemilu 2024. Anomali itu salah satunya dari penentuan tanggal pemungutan suara yang hingga kini masih berpolemik.

Ia pun menyoroti ketika pemerintah justru menawarkan hari pemungutan suara pada 15 Mei 2024.

"Tanggal pemungutan suaranya mengalami dinamika yang di mana memang baru pertama kali, pemerintah menyorongkan atau menyodorkan tawaran hari pemungutan suara. Sebelum-sebelumnya, di pemilu era reformasi itu tidak pernah terjadi," kata dia. 

Titi berpandangan, hal itu berimplikasi ke kepastian penyelenggaraan Pemilu 2024.

Sebab, kontroversi yang ada menjelang Pemilu 2024 sudah melebar ke hal-hal yang tidak perlu.

"Antara lain, misalnya dikait-kaitkan dengan kepastian penyelenggaraan pemilunya jadi atau tidak. Lalu soal penundaan pemilu dan seterusnya," kata Titi.

Baca juga: Dukung Pemilu Dilaksanakan 21 Februari 2024, PKB: Lebih Ideal dan Rasional

Menurut Titi, hal ini akan kontraproduktif dengan harapan untuk mendapatkan kepastian jadwal pemungutan suara dan persiapan yang lebih matang.

"Karena harapannya sejak awal kita bisa mendapatkan kepastian hari pemungutan suara dan persiapan yang lebih matang," kata dia.

Selain itu, Pemilu 2024 menjadi kompleks karena penyelenggaraan pileg, pilpres, dan pilkada pada tahun yang sama meskipun tanggal pemungutan suaranya berbeda. 

Hingga kini, belum ada titik terang antara pemerintah, DPR, dan KPU soal tanggal pemungutan suara atau pencoblosan Pemilu 2024.

KPU sebelumnya menginginkan agar pencoblosan Pemilu digelar pada 21 Februari 2024. Sementara itu, pemerintah mengusulkan pencoblosan Pileg dan Pilpres pada 15 Mei 2024.

Baca juga: PKS: Pemerintah Lambat Dalam Penentuan Jadwal Pemilu 2024

Rencananya, Komisi II DPR akan mengadakan rapat bersama dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Selawa (6/10/2021).

Namun, rapat ditunda karena Tito mesti mengikuti rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo.

Dengan demikian, pembahasan jadwal Pemilu 2024 ditunda hingga masa reses DPR selesai November nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com