Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Bulan Depan Kita Mulai Bangun Green Industrial Park, Luasnya 20 Hektar

Kompas.com - 13/10/2021, 13:51 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pembangunan kawasan industri hijau atau green industrial park akan dimulai pada bulan depan.

Kawasan yang berlokasi di Kalimantan Utara ini nantinya memiliki luas total 20 hektar.

Hal itu dikatakan Jokowi saat memberi pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII Tahun 2021 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia di Istana Negara, Rabu (13/10/2021).

"Bulan depan kita juga mulai membangun green industrial park, dengan produk keluarannya adalah produk hijau, energinya adalah energi hijau. Semuanya energi baru dan terbarukan," ujar Jokowi. 

Baca juga: Jokowi Ingatkan Indonesia Jangan Lagi Kehilangan Kesempatan Hilirisasi Sumber Daya Alam

Jokowi menuturkan, green industrial park ini nantinya merupakan yang pertama di dunia. Kebutuhan energi untuk kawasan tersebut akan ditarik dari Sungai Kayan.

Menurut Jokowi, saat ini sudah ada banyak pihak yang berminat dengan keberadaan green industrial park.

"Yang memesan kawasan ini sudah banyak ngantre karena mereka tahu ini energinya yang dipakai energi hijau," ungkapnya.

Lebih lanjut, Jokowi menuturkan ke depannya negara-negara dunia sudah tidak mau lagi membayar barang-barang yang dihasilkan industri dengan bahan bakar energi tidak terbarukan.

"Misalnya, Uni Eropa atau Amerika sudah tidak mau lagi membayar barang dari hasil industri dengan bahan bakar batubara," tutur Jokowi.

Baca juga: Jokowi Sebut Banyak Pekerjaan Akan Hilang Ke Depan dan Digantikan Teknologi

Oleh karenanya, Kepala Negara menekankan agar kekayaan sumber daya alam Indonesia dimanfaatkan dengan prinsip green economy dan blue economy.

Jokowi mencontohkan, kekayaan laut harus dimanfaatkan dengan penangkapan terkalkulasi yang dibarengi penanaman mangrove dan budidaya ikan.

"Sehingga semua berkelanjutan. Jadi jangan dilarang saja, tidak boleh ditangkap, lantas solusinya apa dong? ini anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita tapi sekali lagi penggunaan teknologi baru harus berani kita kenalkan kepada masyarakat," tambah Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com