Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenko PMK: Madrasah dan Sekolah Agama Bisa Jadi Sarana Laksanakan Revolusi Mental

Kompas.com - 11/10/2021, 12:17 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Madrasah dan sekolah agama dinilai dapat dijadikan sarana melaksanakan gerakan nasional revolusi mental (GNRM).

GNRM merupakan gerakan yang dicanangkan pemerintah untuk memperbaiki dan membangun karakter bangsa Indonesia dengan mengacu pada nilai-nilai tertentu seperti integritas, etos kerja, gotong royong, dan masih banyak lagi.

"Madrasah atau sekolah agama bisa menjadi sarana dalam melaksanakan revolusi mental," kata Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Didik Suhardi, dikutip dari siaran pers, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Pemerintah Dorong Guru Tanamkan Revolusi Mental Lewat Pendidikan Karakter

Didik mengatakan, dalam melaksanakannya, pemerintah akan menggandeng Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Menurut dia, PBNU telah memiliki banyak best practices model dalam pelaksanaan revolusi mental.

Terlebih, madrasah merupakan tempat mendidik anak-anak sejak dini.

Pendidikan itu mulai dari pendidikan usia dini (PAUD) sampai pendidikan menengah yang mengajarkan anak untuk berinteraksi, bersosialisasi, berdiskusi, berintegritas, bergotong royong, dan bertoleransi.

Baca juga: Pemimpin Daerah Diharapkan Jadi Pelopor Gerakan Revolusi Mental

Kemudian pada pendidikan tinggi dan kehidupan sehari-hari, kata dia, menjadi momen anak untuk mengimplementasikan karakter dan nilai-nilai yang diajarkan.

"Harapannya karakter-karakter yang sudah ditanamkan sejak PAUD sampai perguruan tinggi di lingkungan NU betul-betul bisa diterapkan, dan pada saatnya nanti harapannya kita bisa menjadi best practices yang bisa dicontoh masyarakat," kata Didik.

Didik mengatakan, nantinya, revolusi mental sejak madrasah akan melahirkan generasi masa depan yang bedikari, berkepribadian luhur, memiliki produktivitas, kreativitas, dan kemampuan yang mumpuni menghadapi bonus demografi.

"Ini harapan besar dari pemerintah pada saat kabinet ini berakhir hal-hal tonggak untuk mencapai Indonesia Emas 2045 bisa semua dicapai," ucap dia.

Baca juga: Pemerintah Gandeng PBNU, Muhammadiyah, PGRI, dan Forum Rektor Implementasikan Gerakan Nasional Revolusi Mental

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com