JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman mengusulkan agar pembukaan wisata bagi wisatawan mancanegara di Bali tidak tergesa-gesa atau terlalu awal.
Pemerintah merencanakan membuka kembali Bandara Ngurah Rai untuk pelaku perjalanan inernasional pada 14 Oktober.
"Harus dipastikan dulu siap dari semua aspeknya, karena bagaimana pun status perbaikan ini sebaiknya ditunggu satu bulan (lagi) baru melakukan pelonggaran bertahap," kata Dicky kepada Kompas.com, Minggu (10/10/2021).
Dicky mengatakan, sebelum pembukaan harus dipastikan terlebih dahulu bahwa tren Covid-19 stabil dan terus membaik.
Untuk diketahui, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Bali saat ini masih di level 3 setelah diperpanjang dari 5-18 Oktober 2021.
"Apalagi kalau kapasitas testing, tracing-nya belum memadai, belum sesuai dengan eskalasi pandemi atau baru beberapa waktu saja meningkatnya, ini sangat rawan," kata dia.
Dicky mengatakan, apabila pintu masuk dari luar negeri diperkuat, vaksinasi Covid-19 lengkap mencapai 60 persen, dan kelompok rawan seperti lansia dan komorbid sudah divaksinasi 90 persen, pembukaan pariwisata di Bali baru bisa direalisasikan.
Baca juga: Bandara Bali Lakukan Simulasi Kedatangan Turis Asing, Siap Sambut Penerbangan Internasional
Terlebih saat ini Indonesia juga menghadapi beragam potensi varian baru Covid-19.
Dengan demikian, kata dia, masa karantina untuk yang sudah divaksinasi pun harus tetap ada, setidaknya 7 hari.
"Ini mau tidak diberlakukan? Karena tetapi potensi terinfeksi ada dan tetap bisa menularkan. Ketika ada yang positif harus siap dengan genome consequencing itu menjadi satu keharusan," kata dia.
"Selain itu juga sistem deteksi PeduliLindungi harus benar-benar siap dulu di setiap lokasi ada barcode-nya, ketika ada kasus infeksi bisa ditelusuri," lanjut Dicky.
Termasuk juga menyiapkan asuransi dan fasilitas kesehatan bagi para warga negara asing yang datang.
Dalam melakukan itu semua, ujar Dicky, perlu simulasi untuk menjamin bahwa tidak akan ada kasus baru.
Oleh karena itu, Dicky meminta agar pemerintah melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum membuka kembali pariwisata Bali untuk wisatawan mancanegara.
Uji coba itu pun, kata dia, harus terbukti efektif tidak menimbulkan kasus baru Covid-19.