Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 Sempat 2 Juta Sehari, Anggota DPR: Harus Konsisten

Kompas.com - 06/10/2021, 17:58 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi IX DPR Alifudin mengapresiasi capaian pemerintah dalam melakukan vaksinasi Covid-19 yang sempat menembus 2 juta suntikan dalam sehari pada 29 September 2021.

Menurut dia, vaksinasi dua juta dosis dalam sehari itu bukan hanya keberhasilan pemerintah, melainkan juga gotong royong dengan tenaga kesehatan yaitu vaksinator.

Capaian tersebut dilihat Alifudin perlu terus dilakukan atau bahkan ditingkatkan hingga lebih dari dua juta dalam sehari guna percepatan vaksinasi.

Baca juga: UPDATE 6 Oktober: Capaian Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua 26,14 Persen dari Target

"Harus ada konsistensi pemerintah soal percepatan vaksinasi ini. Adapun target vaksinasi nasional tetap konsisten di angka dua juta ini atau lebih," kata Alifudin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/10/2021).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini membeberkan sejumlah hal agar program vaksinasi dapat kembali mencapai dua juta suntikan dalam sehari atau lebih.

Pertama, ia meminta kerja sama antara pemerintah dan stakeholder terkait perlu ditingkatkan terutama dalam program Vaksin Gotong Royong.

"Hal ini sudah diatur sesuai Permenkes Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi. Patut jadi pilihan agar sebaran vaksin makin luas dengan menggencarkan vaksin gotong royong," ucapnya.

Selain itu, dalam konsistensi percepatan vaksinasi, pemerintah juga harus memastikan stok vaksin Covid-19 selalu tersedia.

Tidak hanya mengandalkan vaksin impor, lanjut Alifudin, pemerintah juga perlu mempercepat pengembangan vaksin dalam negeri dan mendukung vaksin buatan anak negeri seperti Vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara.

"Kemudian, harus ada percepatan vaksinasi untuk anak usia di bawah 12 tahun," tambah dia.

Di sisi lain, Alifudin mendorong pemerintah memperhatikan jumlah vaksinator di setiap daerah yang harus ada pemerataan.

Menurutnya, vaksinator jangan hanya lebih banyak di beberapa daerah seperti DKI Jakarta atau di Pulau Jawa saja.

Dalam hal ini, pemerintah baik pusat maupun daerah harus mementingkan gotong royong sebagai kunci penanganan pandemi.

"Namun, antar daerah juga harus bekerja sama dalam hal perencanaan dan kebutuhan vaksinator di setiap daerah. Karena permasalahan pandemi ini adalah permasalahan nasional. Maka harus ada gotong royong antar daerah yang dikomandoi oleh Presiden Jokowi lewat Kementerian Kesehatan (Kemenkes)," jelasnya.

Alifudin menilai, gotong royong sangat diperlukan untuk menghadapi pandemi, termasuk percepatan dan menjaga konsistensi capaian vaksinasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com