Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: 70 Persen Masyarakat Tolak Vaksin Covid-19 Berbayar

Kompas.com - 29/09/2021, 15:48 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Mayoritas masyarakat ternyata masih tidak setuju dengan adanya wacana vaksin Covid-19 berbayar.

Berdasarkan hasil survei “Kata Warga Tentang Vaksinasi Berbayar” yang diadakan Katadata Insight Center, Kawal Covid-19, dan Change.org, ada 70 persen masyarakat yang masih menolak vaksinasi berbayar.

“Adapun kelompok mayoritas yang 70 persen yang tidak setuju dengan vaksin berbayar ini menyatakan bahwa saat ini kita dalam kondisi pandemi,” kata Head of Katadata Insight Center, Adek Media Roza dalam konferensi pers virtual, Rabu (29/9/2021).

Dari angka 70 persen warga yang tak setuju itu, ada 73,9 persen yang menilai vaksin menjadi hak warga negara dalam kondisi kedaruratan atau pandemi.

Kemudian 67 persen menilai vaksin berbayar tidak adil bagi warga yang tidak mampu. Lalu, 53 persen lainnya menilai vaksin berbayar berpotensi untuk menjadi ladang korupsi.

Baca juga: Ombudsman: Selama Herd Immunity Belum Tercapai, Tidak Etis Ada Vaksin Berbayar

“Artinya mereka yang tidak mampu mungkin akan kesulitan dan ada juga kekhawatiran vaksin berbayar ini menjadi ladang korupsi,” tuturnya.

Selanjutnya, 39,3 persen menillai jatah vaksin masih langka dan banyak yang belum mendapatkan vaksin.

Lebih lanjut, 32,6 persen di antaranya menilai hanya menguntungkan perusahaan. 25,9 persen menganggap harganya mahal.

Sebanyak 24,9 persen responden mengatakan kalau di luar negeri vaksin gratis semua dan 2,9 persen menyampaikan alasan-alasan lainnya.

Sementara itu, dalam survei yang sama hanya 20 persen masyarakat yang setuju vaksin berbayar dan selebihnya menyatakan tidak tahu.

“Yang setuju itu hanya 20 persen. Sisanya tidak tahu,” ucap Adek.

Baca juga: INFOGRAFIK: Ada Vaksin Berbayar? Laporkan!

Adapun, survei ini dilakukan dalam periode 6-22 Agustus 2021 dengan metode online survei.

Jumlah responden dalam survei ada 8.299 orang yang berasal dari seluruh provinsi di Indonesia dengan usia 18 tahun ke atas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com