Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Prediksi Pandemi Paling Cepat Selesai 5 Tahun

Kompas.com - 23/09/2021, 13:44 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk terbiasa hidup dengan pandemi Covid-19.

Pasalnya, dia memprediksi bahwa pandemi akan selesai paling cepat sekitar lima tahun dari sekarang.

"Tidak ada pandemi yang selesai dengan waktu cepat. Paling pendek setahu saya lima tahun, tapi ada yang puluhan tahun," kata Budi dalam konferensi pers Vaksinasi Covid-19 Dosis ke-2 untuk 10.000 Pekerja Media di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (23/9/2021).

"Jadi kita harus belajar hidup dengan mereka," lanjut dia.

Namun, ia memastikan bahwa pemerintah akan terus mencari solusi guna mengendalikan pandemi.

Adapun salah satu solusinya, kata Menkes, adalah dengan memaksimalkan segala upaya agar program vaksinasi dosis lengkap diterima seluruh masyarakat.

Baca juga: Pemerintah Diminta Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 di Asia Tenggara

"Pertama kita akan pastikan semua masyarakat mendapatkan vaksin dua dosis," ucap Budi.

Lebih lanjut, Budi mengingatkan adanya potensi gelombang selanjutnya dari Covid-19.

Hal itu dilihatnya dari dua negara yaitu Israel dan Amerika Serikat. Padahal, menurutnya vaksinasi di dua negara itu sudah terbilang tinggi.

Untuk itu, Budi meminta masyarakat tetap taat protokol kesehatan meski sudah divaksinasi.

"Setelah vaksinasi jangan euforia tapi terus jalankan protokol kesehatan. Pakai masker dan jaga jarak," tegasnya.

Adapun Menkes diketahui menghadiri acara vaksinasi dosis ke-2 yang diselenggarakan Kompas Gramedia dan Dewan Pers di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat.

Selain Menkes, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga turut hadir meninjau vaksinasi.

Vaksinasi dosis kedua ini diperuntukkan bagi 10.000 pekerja media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com