JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) M Jusuf Kalla mengatakan, sejak gerakan donor plasma konvalesen diresmikan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada Januari, jumlah donor plasma konvalesen sudah mencapai 50.000 orang hingga Selasa (21/9/2021).
"Dan sudah hampir 100.000 atau 99.883 (plasma konvalesen) yang sejak kemarin yang telah diberikan kepada pasien, dan satu plasma satu itu bisa jadi beberapa kantong," kata Jusuf Kalla dalam webinar Evaluasi Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen, Selasa.
Kalla mengatakan, kasus Covid-19 yang tengah mengalami penurunan menyebabkan kebutuhan terhadap plasma konvalesen ikut turun.
Baca juga: Jusuf Kalla: Penurunan Kasus Covid-19 di RI Merupakan Prestasi, Terbaik di Asia Tenggara
Kendati demikian, menurut Kalla, stok plasma konvalesen yang dimiliki PMI saat ini masih aman yaitu lebih dari 7.000 sehingga dapat dipersiapkan bila kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19.
"Dan saya hari ini berterima kasih kepada beberapa rumah sakit atau donor yang luar biasa," ujar dia.
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 ini mengapresiasi provinsi Jawa Timur sebagai provinsi yang paling banyak jumlah donor plasma.
Bahkan, kata dia, satu orang pernah 26 kali donor plasma di Unit Donor Darah (UDD) PMI.
"Dan yang paling membanggakan itu donor yang sudah berulang kali memang ini donor plasma bisa setiap dua minggu, ini 26 kali berarti 13 bulan setidak-tidaknya, dia donor luar biasa," ucap Kalla.
Adapun plasma konvalesen adalah metode imunisasi pasif yang dilakukan dengan memberikan plasma orang yang telah sembuh dari Covid-19 kepada pasien Covid-19 yang sedang dirawat.
Baca juga: Jusuf Kalla Apresiasi Bima Arya soal Penyelesaian Konflik GKI Yasmin
Plasma konvalesen dapat diperoleh dari seorang penyintas Covid-19 yang telah sembuh dalam kurun waktu sekitar 3 bulan.
Dalam kurun waktu itu, penyintas telah membentuk antibodi di tubuhnya setelah sembuh. Kemudian, antibodi itu akan disimpan dalam plasma darah orang tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.