Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Hakim Agung Sebut Tak Ada Tumpang Tindih antara KY dan Bawas MA

Kompas.com - 20/09/2021, 10:59 WIB
Ardito Ramadhan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon hakim agung kamar pidana Dwiarso Budi Santiarto menilai, selama ini tidak ada tumpang tindih antara Komisi Yudisial (KY) dan Badan Pengawasan Mahkamah Agung (Bawas MA) dalam upaya mengawasi para hakim.

Dwiarso yang menjabat sebagai kepala Bawas MA itu berpandangan, persoalan yang terjadi selama ini hanyalah masalah komunikasi antara KY dan Bawas MA.

"Setelah saya menduduki jabatan sebagai kepala badan pengawasan, sebetulnya ini tidak tumpang tindih, bapak yang terhormat, yang ada hanyalah masalah komunikasi," kata Dwiarso dalam fit and proper test calon hakim agung di Komisi III DPR, Senin (20/9/2021).

Baca juga: Ini 11 Nama Calon Hakim Agung yang Diajukan KY ke DPR

Dwiarso menjelaskan, masalah komunikasi itu terlihat karena banyak rekomendasi KY kepada Mahkamah Agung atas pengaduan-pengaduan yang sebenarnya terkait teknis yudisial atau substansi putusan.

Padahal, KY maupun Bawas MA sama-sama tidak berwenang mengurusi substansi putusan karena itu merupakan kemandirian hakim.

"Hukuman disiplin dari bawas itu tidak bisa menganulir putusan yang sudah dijatuhkan oleh hakim, karena yang bisa membatalkan putusan hakim adalah putusan pengadilan yang lebih tinggi," ujar Dwiarso.

Dwiarso mengatakan, Bawas MA baru bisa bergerak apabila ada indikasi seorang hakim melakukan pelanggaran etik dalam membuat putusan.

"Misalnya masalah integirtas, masalah dia menerima sesuatu, atau bertemu pihak yang berperkara dan seterusnya. Itu baru kita periksa masalah yg terkahir tadi, bukan masalah substansi putusan," kata Dwiarso.

Baca juga: Komisi III Gelar Rapat Tertutup dengan KY Bahas Fit and Proper Test Calon Hakim Agung

Dwiarso menambahkan, komunikasi antara KY dan Bawas MA juga dibutuhkan untuk berkoordinasi mengenai kasus yang ditangani oleh masing-masing lembaga.

Sebab, apabila suatu kasus telah ditangani KY, maka Bawas MA tidak bisa menangani kasus itu, begitu pun sebaliknya.

"Kalau antara dua pengawas ini, eksternal dan internal, tidak sinergi maka akan dimanfaatkan oleh terlapor atau hakim yang nakal," kata Dwiarso.

"Karena nanti bisa saja setelah didatangi oleh Bawas dia bilang, 'Kami sudah diperiksa KY'. Sebaliknya juga KY datang, 'Kami sudah diperiksa oleh Bawas,' karena kita tidak ada komunikasi," ujar dia.

Baca juga: Calon Hakim Agung Paparkan Penyebab Banyaknya Pengajuan Kasasi ke MA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com