Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Yakin Kasus Aktif Covid-19 di Bawah 100.000 pada Akhir September

Kompas.com - 07/09/2021, 06:45 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya untuk terus meningkatkan penanganan pandemi virus corona.

Dengan penanganan yang konsisten, diharapkan kasus aktif Covid-19 di Tanah Air terus mengalami penurunan.

Hal itu Jokowi sampaikan dalam rapat kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (6/9/2021).

"Ini kalau kita terus lakukan pekerjaan-pekerjaan kita secara konsisten saya yakin Insya Allah di akhir September kita sudah akan berada di angka di bawah 100.000 (kasus aktif)," kata Jokowi melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Senin malam.

Baca juga: Jokowi: Jangan Euforia Berlebihan, Covid-19 Tak Mungkin Hilang Total

Jokowi mengatakan, situasi pandemi di Indonesia memang sudah menunjukkan perbaikan beberapa waktu terakhir.

Hal ini terbukti dari menurunnya jumlah kasus Covid-19 harian dan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan virus corona.

BOR nasional berada di angka 19 persen. Sementara, BOR rumah sakit darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta sebesar 9 persen.

Kendati demikian, kata Jokowi, virus corona tidak mungkin hilang secara total. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat tak euforia berlebihan.

Presiden mengingatkan bahwa varian Delta masih mengintai siapa pun yang lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Begitu lengah, (Covid-19) bisa naik lagi," ujarnya.

Baca juga: Jokowi: Berita Penurunan Kasus Covid-19 Jangan Sampai Disalahartikan, Berbahaya

Jokowi juga mewanti-wanti jajarannya untuk mewaspadai potensi penularan varian baru virus Corona Mu atau B.1.621.

Ia tidak ingin varian tersebut kembali menyebabkan lonjakan kasus corona di Tanah Air.

"Yang berkaitan dengan varian baru, varian Mu ini betul-betul agar kita lebih waspada dan detil jangan sampai ini merusak capaian yang sudah kita lakukan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com